Karena Jia Ding adalah pasukan pribadi para jenderal Ming, maka tidak ada kriteria atau metode perekrutan yang baku. Kendati demikian, dilansir Great Ming Military, terdapat sejumlah cara yang umumnya digunakan untuk mendapatkan pasukan Jia Ding.
Pertama, mereka adalah tentara yang berasal dari pasukan Wei Suo. Kemunduran sistem Wei Suo membuat para tentara kesulitan dalam menopang kehiodupan keluarga mereka.
Oleh karena itu, mereka meminta bantuan kepada komandan mereka (bukan kepada negara). Para prajurit ini kemudian dipilih sendiri oleh komandan mereka untuk menjadi Jia Ding.
Selain mereka yang telah menjadi bagian dari unit Wei Suo, tak jarang para komandan memanfaatkan momen pendaftaran pasukan reguler, untuk mencomot mereka yang terbaik sebagai Jia Ding.
Yang sangat menarik, sumber utama tentara Jia Ding adalah tawanan perang yang menyerah dan orang asing. Mereka biasanya berasal dari Mongol, Jurchen, Tiongkok, Korea, Jepang, Asia Tenggara, India, dan bahkan Afrika.
Sementara itu, para jenderal yang ada di perbatasan tak terlalu peduli dalam memilih pasukan pribadinya. Mereka merekrut para penjahat yang sedang dihukum.
Beberapa Jia Ding dengan latar belakang kriminal setia sampai mati karena diberi kesempatan kedua dalam hidup, sementara yang lain memiliki kecenderungan untuk membuat masalah dan bahkan mungkin mengkhianati komandan mereka.
Bantuan jangka pendek, konsekuensi jangka panjang
Jia Ding adalah pasukan yang sangat termotivasi, terlatih dengan baik, dan dilengkapi dengan peralatan yang lengkap dengan kesiapan tempur yang sangat tinggi.
Mereka menjadi terkenal selama kemunduran sistem Wei Suo, dan dengan cepat menjadi tulang punggung mesin militer Ming. Dapat dikatakan bahwa pasukan elite ini mencegah kehancuran militer Dinasti Ming dan sangat penting dalam mengamankan wilayah Tiongkok.
Sayangnya, Jia Ding sangat mahal untuk dipelihara. Bahkan, biaya perawatan mereka yang tinggi menjadi penguras ekonomi yang sangat besar, sehingga pemerintah Ming mencoba beberapa kali untuk membatasi dan mengurangi jumlah mereka (meski tidak berhasil).
Banyak jenderal juga merekrut lebih banyak lagi orang-orang berbadan sehat dari pasukan Ming untuk menjadi Jia Ding. Mereka menggelapkan uang yang seharusnya digunakan untuk membayar pasukan reguler untuk membayar pasukan pribadi mereka, dan bahkan memaksa pasukan reguler untuk menjadi pelayan Jia Ding.
Masalah-masalah ini segera menciptakan imbas negatif yang memperparah kemunduran militer Dinasti Ming lainnya.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR