Nationalgeographic.co.id— Baghdad, ibukota Irak, tak hanya terkenal sebagai kota metropolitan terbesar di Timur Tengah, tetapi juga melegenda dengan julukan "Kota Seribu Satu Malam".
Julukan ini erat kaitannya dengan kisah epik "Alf Lailah wa Lailah" (Seribu Satu Malam) yang konon terinspirasi dari kemegahan Baghdad di masa lampau.
Pertanyaannya, kenapa Baghdad dijuluki Kota Seribu Satu Malam?
Artikel ini akan mengupas asal-usul julukan tersebut dan membawa Anda menyelami kisah kejayaan Baghdad di masa keemasannya.
Kita akan menjelajahi bagaimana kota ini menjadi pusat peradaban dunia di bawah kepemimpinan Kekhalifahan Abbasiyah, serta peran Kisah Seribu Satu Malam dalam mengabadikan kemegahan Baghdad dan menginspirasi dunia.
Kisah Kejayaan Baghdad di Masa Silam
Kisah Seribu Satu Malam membawa pembacanya menjelajahi berbagai genre cerita, dari legenda, fabel, roman, hingga dongeng, dengan latar tempat yang beragam.
Namun, Baghdad menjadi salah satu lokasi utama dalam kisah-kisah ini.
Di sanalah diceritakan tentang kepemimpinan Harun Ar-Rasyid yang dihormati, serta kisah-kisah yang mencerminkan kejayaan budaya Baghdad di masa keemasannya sebagai pemimpin dunia Arab dan Islam.
Kejayaan Baghdad bukan hanya isapan jempol. Dalam sejarah, kota ini pernah menjadi pusat kerajaan Islam yang gemilang.
Di bawah kepemimpinan Kekhalifahan Abbasiyah, seperti dilansir Kompas.com, Baghdad disulap menjadi pusat peradaban dunia.
Baca Juga: Banu Musa Bersaudara, Pionir Ilmu Pengetahuan dan Inovasi dari Bagdad
KOMENTAR