3) Catherine yang Agung dan Grigory Potemkin
Meskipun secara resmi tidak terikat pernikahan pasca-kudeta yang mengakhiri hidup suaminya, Catherine memulai hubungan dengan Potemkin. Kisah asmara mereka tidak hanya berdampak pada kehidupan pribadi, tetapi juga pada peta politik Rusia.
Ekspansi wilayah melalui penaklukan Krimea, Belarus, dan Lituania, serta perjanjian yang memperlebar batas-batas kekaisaran hingga ke Eropa Tengah, adalah beberapa hasil dari intrik politik yang mereka rancang.
Meski Catherine kemudian mengalihkan kasihnya pada orang lain, pengaruh Potemkin tetap terasa. Perselingkuhan mereka telah mengubah batas-batas geopolitik Rusia dan menanam benih-benih revolusi yang akan datang.
4) Charles Dickens dan Nelly Ternan
Pada pertengahan abad ke-19, Charles Dickens telah mencapai puncak ketenaran sebagai sastrawan di Inggris, namun kehidupan pribadinya mengambil arah yang tak terduga saat ia bertemu Ellen "Nelly" Ternan, seorang aktris muda berbakat.
Meski sudah memiliki istri dan sembilan anak, Dickens terpikat oleh pesona Nelly. Hubungan terlarang mereka, yang berlangsung selama 13 tahun, tetap tersembunyi dari mata publik.
Dikabarkan, Dickens menemukan inspirasi dalam sosok Nelly untuk menciptakan beberapa karakter wanita terbaiknya, termasuk Estella yang misterius dalam karyanya, "Great Expectations".
5) Mary Godwin dan Percy Bysshe Shelley
Di usia yang baru menginjak 16 tahun, Mary Godwin terlibat dalam hubungan asmara dengan Percy Bysshe Shelley, seorang penulis beristri yang berusia 21 tahun.
Kehamilan Mary menjadi salah satu konsekuensi dari hubungan tersebut, yang juga menyebabkan Shelley meninggalkan istrinya—sebuah tragedi yang berujung pada kematian sang istri.
Baca Juga: Apakah Anne Boleyn Benar-Benar Seorang Pezina dan Pengkhianat?
KOMENTAR