Nationalgeographic.co.id—Sudah banyak yang tahu bahwa kafein jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak itu dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara negatif. Namun sebaliknya, jika dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai justru akan dapat memberikan manfaat tersendiri bagi orang yang mengonsumsinya.
Akan tetapi, apa jadinya jika kafein ini bukan dikonsumsi oleh manusia, melainkan seekor semut kecil?
Menurut pakar dunia hewan yang menelitinya, kafein dalam dosis yang mirip dengan minuman berenergi jika dikonsumsi oleh seekor semut, maka semut tersebut dapat bernavigasi dengan lebih efisien.
Temuan baru ini bahkan telah dipublikasikan di jurnal iScience pada 23 Mei dengan judul “Acute exposure to caffeine improves foraging in an invasive ant”.
Penelitian ini dilakukan pada spesies semut invasif global, semut Argentina (Linepithema humile). Peneliti mengatakan bahwa memasukkan kafein ke dalam umpan semut dapat membantu upaya mengendalikan semut dengan meningkatkan penyerapan umpan.
Semut yang menerima hadiah manis yang mengandung kafein menjadi lebih efisien dalam menavigasi kembali ke lokasi hadiah dibandingkan dengan semut yang hanya menerima gula saja.
Semut yang berkafein bergerak menuju hadiah melalui jalur yang lebih langsung tetapi tidak meningkatkan kecepatannya, hal ini menunjukkan bahwa kafein juga meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar.
“Ide dari proyek ini adalah untuk menemukan cara kognitif agar semut mengonsumsi lebih banyak umpan beracun yang kami berikan di lapangan,” kata penulis pertama dan peneliti doktoral Henrique Galante, ahli biologi komputasi di Universitas Regensburg.
“Kami menemukan bahwa kafein dalam dosis menengah sebenarnya meningkatkan pembelajaran – ketika Anda memberi mereka sedikit kafein, hal itu mendorong mereka untuk mengambil jalan yang lebih lurus dan mampu mencapai hasil dengan lebih cepat,” tambahnya.
Semut Argentina adalah salah satu spesies invasif yang paling berbahaya secara ekologis. Upaya pengendaliannya telah memakan biaya mahal hampir di seluruh dunia.
Baca Juga: Dunia Hewan: Apa Perbedaan antara Biawak dan Komodo yang Dilindungi?
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR