Kerajaan Ryujin adalah tempat yang mempesona, di mana - seperti yang dikatakan mitos dan legenda - satu hari mewakili rentang waktu yang sangat luas. Satu hari di kerajaan Ryujin setara dengan seratus tahun manusia.
Istananya diapit oleh dua aula berbeda, masing-masing melambangkan siklus musim. Satu aula mewakili perubahan musim di alam. Aula lainnya menandakan berbagai tahapan kehidupan fana, dari lahir hingga mati. Representasi metaforis ini melambangkan perjalanan waktu yang mendalam.
Istana Musim Semi dewa - dengan pohon sakura yang dihiasi segudang kupu-kupu - terletak di wilayah timur kerajaan Ryujin. Di hamparan selatan, terdapat Istana Musim Panas yang ditumbuhi tanaman hijau indah penuh serangga paling menakjubkan.
Sementara Istana Musim Gugur adalah pemandangan yang menawan, dengan pepohonan yang dihiasi nuansa merah dan emas yang menakjubkan. Sebaliknya, Istana Musim Dingin, yang terletak di wilayah utara, adalah aula tempat embun beku dan salju bertahan selamanya.
Ryujin adalah protagonis dalam beberapa mitos Jepang tetapi, mencerminkan sifat laut yang berubah-ubah. Dia bisa menjadi kekuatan jahat atau penguasa baik hati yang membantu pahlawan dalam kesulitan.
Dewa ini memiliki kuil di seluruh Jepang dan khususnya di daerah pedesaan di mana penangkapan ikan dan hujan untuk pertanian sangat penting bagi masyarakat setempat.
Dalam seni, Ryujin biasanya digambarkan sebagai naga penghuni laut atau ular raksasa. Dia membawa permata bundar ajaib yang melambangkan kekuasaan dan monarki di Kekaisaran Jepang.
Source | : | Ancient Pages,World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR