Nationalgeographic.co.id—Narasi seputar mitos setan wanita, yang dikenal sebagai Kijo, memberikan pelajaran moral yang mendalam. Dalam mitologi Jepang, wanita yang berperilaku tidak etis atau tidak bermoral berisiko berubah menjadi makhluk jahat yang memangsa manusia.
Kijo (atau Kidjo) adalah seorang iblis yang memiliki wujud wanita kanibal. “Ia biasanya mengenakan pakaian compang-camping,” tulis A. Sutherland di laman Ancient Pages. Dalam mitologi Jepang, Kijo adalah yokai, makhluk dalam cerita rakyat Jepang yang terdiri dari setan oni sampai kitsune atau wanita salju Yuki-onna.
Yang lebih muda disebut Kijo sedangkan yang terlihat seperti wanita tua disebut Onibaba (hantu yang berwujud wanita tua). Kijo biasanya berukuran besar namun terkadang bisa berukuran kecil. Mereka buruk rupa. Beberapa monster ini memiliki mata merah atau kuning, kulit biru, tanduk tajam, cakar panjang, dan rambut kotor serta kusut.
Kijo memiliki kemampuan luar biasa untuk berubah bentuk menjadi berbagai rupa. Sebagai wanita muda yang cantik, mereka bisa sangat berbahaya jika mencoba memikat pria. Mereka juga menunjukkan keinginan yang tak terpuaskan terhadap daging manusia, yang dapat digolongkan sebagai kecanduan. Makhluk-makhluk ini diberkahi dengan berbagai karakteristik supernatural yang menentang pemahaman konvensional.
Wanita yang berubah jadi Kijo dalam mitologi Jepang
Wanita pendendam berubah menjadi setan. Menurut mitologi Jepang, wanita yang dikhianati oleh suaminya atau anak perempuan dan neneknya yang dianiaya dapat berubah menjadi setan atau monster.
Namun, istilah Kijo sebagian besar mengacu pada perempuan yang telah mengalami metamorfosis dari manusia menjadi makhluk mengerikan. “Baik itu sebagai akibat dari melakukan kejahatan yang mengerikan, menyerah pada kecemburuan yang tak terkendali dan berbahaya. Atau bahkan menyimpan kebencian dan kedengkian yang kuat,” tambah Sutherland.
Perasaan-perasaan dan tindakan-tindakan negatif tentu saja merusak jiwa yang murni. Orang-orang ini, karena telah mengabaikan aturan-aturan masyarakat, mencari perlindungan di tempat tinggal yang terpencil seperti tempat tinggal yang ditinggalkan. Mereka juga pergi ke gua-gua pegunungan yang terpencil atau bahkan memanfaatkan jalan-jalan yang terpencil di bawah selubung kegelapan.
Satu-satunya tujuan yokai ini adalah terus melakukan perbuatan jahat. Sangat kuat dan berbahaya, iblis wanita Kijo terampil dalam sihir. Mereka sangat mampu merapal mantra dan membuat racun serta ramuan yang mematikan.
Kijo tidak bertindak dalam kelompok. Sebaliknya, mereka lebih suka bertindak sendiri dan sering kali didorong oleh motif pribadi. Dalam mitologi Jepang, mereka dikisahkan bertindak sebagai penganiaya orang berdosa di dunia bawah. Kijo juga kerap muncul sebagai ancaman bagi masyarakat manusia di dunia manusia.
Ada banyak sekali legenda monster wanita Kijo dalam mitologi Jepang. Namun sebagian besar dari pesan-pesan tersebut tidak diciptakan untuk menakut-nakuti orang, melainkan sebagai hiburan, peringatan, atau pengingat moral.
Kiyohime dan cinta yang tidak terbalas
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR