Salah satu legenda setan Kijo yang paling terkenal dalam cerita rakyat Jepang adalah kisah Kiyohime. Menurut narasi kuno ini, Kiyohime adalah putri Shaji, pemimpin desa yang dihormati. Keluarga mereka populer dan dihormati karena memberikan keramahtamahan kepada pendatang yang mengunjungi mereka.
Kisah Kiyohime dan Biksu Anchin mengeksplorasi kompleksitas cinta yang tak berbalas.
Kiyohime, seorang gadis desa, jatuh cinta pada seorang biksu, Anchin, yang pernah mengunjungi desanya. Biksu itu menanggapi kasih sayang Kiyohime, tetapi lebih pada tingkat estetika, mengagumi kecantikannya.
Sayangnya, dia tidak ingin menjalin hubungan yang lebih dalam dengan gadis itu. Didorong oleh emosinya yang kuat, Kiyohime memutuskan untuk mengejar biksu tersebut, yang akhirnya menghasilkan akhir yang tragis.
Legenda mengatakan bahwa biksu tersebut melarikan diri ke tepi Sungai Hidaka. Ia memohon kepada para pelaut untuk tidak membantu gadis itu menyeberangi sungai. Kiyohime tidak mau berhenti mengejarnya. Karena murka, dia memutuskan untuk berenang menyeberangi sungai. Saat dia memasuki arus, sesuatu yang luar biasa terjadi. Kemarahannya diwujudkan dalam transformasi yang luar biasa, menyebabkan Kiyohime berubah wujud menjadi ular.
Biksu Anchin melihat ini dan berlindung di sebuah kuil. Ia pun meminta kuil untuk menyembunyikannya di dalam lonceng. Hal itu tidak banyak membantu. Kiyohime mengikutinya dan menemukan bel. Meludahkan api melalui mulutnya, dia melelehkan bel dan membunuh biksu itu. Kiyohime dianggap sebagai wanita ular yang menculik pria di desa.
Pelajaran moral tertentu mendominasi semua cerita tentang iblis wanita Kijo. Dikatakan bahwa wanita yang melakukan hal-hal buruk dapat menjadi makhluk jahat. Pria yang mengikuti dan menyerah pada pesona Kijo itu bisa terancam nyawanya.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR