Nationalgeographic.co.id—Caratacus adalah seorang raja dan kepala suku Inggris kuno selama Zaman Besi dan penguasa Catuvellaunui, suku Inggris yang kuat. Dia adalah putra seorang raja Celtic bernama Cunobeline dan memerintah Inggris dari tahun 43-50 M. Sebagai pemimpin, ia dengan gagah berani melawan Kekaisaran Romawi.
Ketika melancarkan invasi pada musim panas tahun 43 M, Kekaisaran Romawi berusaha untuk mengambil alih wilayah kekuasaan Caratacus.
Sementara suku-suku lain di Inggris, seperti Dobunni, tunduk kepada Romawi, Caratacus berjuang keras demi kemerdekaan rakyatnya.
Perlawanan penduduk asli yang tangguh terhadap pasukan Kekaisaran Romawi
“Kaisar Claudius melancarkan invasi ke Inggris,” tulis Bryan Hill di laman Ancient Origins. Tindakan tersebut merupakan upaya dan intervensi besar-besaran yang pada akhirnya menyebabkan Romawi berkuasa di Inggris selama lebih dari 350 tahun.
Empat legiun yang didukung oleh pasukan tambahan membentuk kekuatan invasi yang berjumlah lebih dari 40.000 orang. Meskipun tampaknya kekuatan Romawi sangat besar, terdapat perlawanan dari penduduk setempat.
Wilayah yang sekarang menjadi wilayah Inggris belum sepenuhnya ditaklukkan sampai hampir 40 tahun setelah invasi awal. Bahkan kemudian, Kekaisaran Romawi tidak pernah sepenuhnya berhasil menaklukkan dan menundukkan seluruh Inggris.
Kehadiran militer dalam jumlah besar selalu diperlukan untuk mengendalikan ancaman dari suku-suku yang belum ditaklukkan. Sebagian besar penduduk asli relatif tidak tersentuh oleh peradaban Romawi. Namun, Caratacus dan rakyatnya tidak seberuntung itu.
Meskipun ada upaya yang berani untuk melawan Kekaisaran Romawi, Caratacus dikalahkan oleh Romawi di Pertempuran Medway. Meski dikejar oleh pasukan Romawi; dia berhasil menyelinap kabur. Sang pemimpin bertahan selama 7 tahun di pegunungan Welsh di mana dia melakukan perang gerilya melawan Kekaisaran Romawi.
Caratacus akhirnya dikalahkan dalam Pertempuran Caer Caradoc di Wales oleh gubernur Romawi, Ostorious Scapula pada tahun 51 M. Karena tidak terbunuh dalam pertempuran, dia melarikan diri ke utara dan berlindung pada suku yang dikenal sebagai Brigantes.
Tanpa sepengetahuan Caracatcus, Ratu Cartimandua bersekutu dengan Romawi. Sang ratu rela menyerahkannya kepada Romawi sebagai hadiah perang (Brigantes kemudian memberontak melawan Cartimandua).
Baca Juga: Zirah, Simbol Kehebatan Militer dan Teknik Kekaisaran Romawi
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR