Nyamuk menjadi terinfeksi saat mengisap darah burung yang terinfeksi. Nyamuk yang terinfeksi kemudian menularkan virus West Nile ke manusia dan hewan lain dengan menggigit mereka.
Secara alami, siklus virus West Nile terjadi antara nyamuk (terutama spesies Culex) dan burung. Beberapa burung yang terinfeksi dapat mengembangkan tingkat virus yang tinggi dalam aliran darah mereka, dan nyamuk dapat terinfeksi dengan menggigit burung-burung ini.
Setelah sekitar seminggu, nyamuk yang terinfeksi dapat menularkan virus kepada lebih banyak burung saat menggigit.
Nyamuk yang membawa virus West Nile juga menggigit dan menginfeksi manusia, kuda, dan mamalia lainnya. Namun, manusia, kuda, dan mamalia lainnya adalah inang “jalan buntu”.
Ini berarti bahwa mereka tidak mengembangkan tingkat virus yang tinggi dalam aliran darah mereka dan tidak dapat menularkan virus kepada nyamuk lain yang menggigit mereka.
Dalam jumlah yang sangat kecil, seperti dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, virus West Nile telah menyebar melalui:
* Paparan di laboratorium
* Transfusi darah dan transplantasi organ
* Dari ibu ke bayi, selama kehamilan, persalinan, atau menyusui
Virus West Nile tidak menyebar melalui:
* Batuk, bersin, atau menyentuh
* Menyentuh hewan hidup
* Menangani burung hidup atau mati yang terinfeksi dengan menghindari kontak dengan tangan kosong saat menangani hewan mati dan jika Anda membuang burung mati, gunakan sarung tangan atau dua kantong plastik untuk meletakkan bangkai di tempat sampah.
* Memakan hewan yang terinfeksi, termasuk burung. Selalu ikuti petunjuk untuk memasak daging dengan benar.
Apa saja gejala virus West Nile?
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus West Nile tidak memiliki gejala. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.
Baca Juga: Polusi Limbah Air Pesisir Bisa Terangkat ke Udara dan Ancam Pernapasan
KOMENTAR