Nationalgeographic.co.id—Konsep piza itu sangat sederhana. Piza pada dasarnya adalah roti pipih dengan taburan di atasnya. Selama ribuan tahun, makanan ini berevolusi dan berubah, dibentuk oleh budaya yang memproduksinya.
Saat ini, piza adalah salah satu makanan paling umum di dunia dan merupakan ciri khas Italia. Namun, pengaruh Amerika Serikat dan transformasi yang dialaminya di negara ini tidak dapat diremehkan.
Dari jajanan pinggir jalan, restoran, dan layanan pesan-antar ke rumah, piza menjadi makanan pokok budaya Amerika. Popularitasnya pun menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Berikut asal-usul salah satu makanan paling digemari dalam sejarah dunia.
Pelopor piza dalam sejarah dunia kuno
Ide untuk memberi taburan pada roti pipih bukanlah ide yang rumit. Roti pipih yang berbeda diproduksi di seluruh dunia kuno. Roti ini pun dimodifikasi dengan menambahkan makanan lokal, bumbu, dan rempah-rempah di atasnya.
Banyak dari apa yang dimakan ribuan tahun yang lalu hilang dari sejarah dan hanya menjadi bahan spekulasi. Namun beberapa roti pipih masih dikenal karena bertahan hingga hari ini!
Manakish adalah salah satu makanan tersebut. Populer di Levant, manakish telah diakui oleh UNESCO sebagai simbol Lebanon. Biasanya di atasnya diberi za'atar, campuran daging giling dan rempah-rempah atau diberi keju.
“Yang populer di banyak wilayah Spanyol adalah coca,” tulis Greg Beyer di laman The Collector. Coca adalah sejenis roti pipih yang dimakan dengan berbagai macam taburan yang gurih dan manis.
Roti pita, yang sering dikaitkan dengan Yunani kuno, sebenarnya memiliki sejarah yang membentang di Timur Tengah. Roti ini mungkin merupakan salah satu jenis roti pertama yang dimasak.
Awal mula evolusi roti pita dapat ditelusuri kembali ke budaya Natufian sekitar 12.500 SM. Pada zaman batu, umat manusia baru saja mulai bereksperimen dengan pertanian.
Baca Juga: Olympia, Tempat Berlangsungnya Olimpiade dalam Sejarah Dunia Kuno
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR