Setelah tujuh tahun tinggal di Konstantinopel, Harald menjadi pemimpin Garda Varangian dan terlibat dalam banyak pertempuran. Namun, kisahnya tidak selalu berjalan mulus.
Dalam serial "Vikings: Valhalla," hubungan antara Harald dan Permaisuri Zoe menjadi pusat konflik. Meskipun ada spekulasi tentang hubungan ini, Tyler mencatat, "Mungkin ada atau tidak ada kebenaran tentang hubungan antara Harald dan Permaisuri Zoe, tetapi itu bukan alasan untuk penangkapannya."
Dalam kenyataannya, Harald mengalami masalah dengan salah satu kaisar, tetapi alasannya jauh lebih kompleks daripada yang digambarkan dalam serial.
Dalam narasi fiksi, Maniakes, seorang jenderal Bizantium, memfitnah Harald atas pembunuhan Kaisar Romanos.
Namun, dalam sejarah, tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa Harald terlibat dalam pembunuhan kaisar. Sementara itu, memang dipenjara selama waktunya di Konstantinopel, tetapi tidak ada bukti bahwa dia terlibat dalam pembunuhan.
"Sumber-sumber yang berbeda menyebutkan alasan penangkapannya, mulai dari penipuan hingga tuduhan pembunuhan," ungkap Tyler.
Dalam konteks ini, kita melihat bagaimana sejarah sering kali dipenuhi dengan ketidakpastian dan interpretasi yang berbeda.
Pelarian dan Revolusi
Meskipun terjebak dalam intrik politik, Harald tidak menyerah. Dalam kisah "Vikings: Valhalla," dia berhasil melarikan diri dari penjara di tengah pemberontakan melawan Kaisar Michael V.
Pelarian ini menunjukkan betapa rumitnya situasi politik saat itu, di mana loyalitas dapat berubah dalam sekejap.
Setelah melarikan diri, beberapa anggota Garda Varangian memilih untuk mendukung Harald dalam pemberontakan, sementara yang lain tetap setia kepada kaisar.
"Beberapa Varangian menjaga kaisar, sementara yang lain berpihak pada Harald untuk mendukung pemberontakan," ungkap Tyler.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR