Nationalgeographic.co.id—umum, kucing memang telah menjadi salah satu hewan favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, di Istanbul, Turki, kedudukan kucing lebih tinggi lagi.
Kucing mendapat tempat istimewa di mata manusia di Turki. Dan hal ini juga dikaji oleh para peneliti di Indonesia.
Para peneliti dari Pusat Riset Kewilayahan (PRW), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sedang melakukan riset terkait interaksi makhluk hidup antara manusia dan nonmanusia melalui platform besutan mereka, yaitu More-than-Human Lab (MetHuman).
“Tahun ini kita mencoba untuk melakukan penelitian tentang beberapa spesies seperti kucing, kuda, buaya, dan juga beberapa spesies tanaman yang diteliti oleh peneliti-peneliti tamu," ungkap Kepala PRW BRIN, Fadjar Ibnu Thufail, saat membuka webinar “Catizens and Citizens, Articulation of Cat Rights and Cat - Human Relations in Istanbul” pdda Rabu pekan lalu.
"Nah, dalam webinar kali ini akan dibahas terkait dengan pengembangan platform studi tentang Turki, khususnya kucing yang ada di Istanbul,” ujar Fadjar seperti dilansir laman BRIN.
Salah satu bagian dari riset program kajian Turki yang ada di PRW ini adalah untuk melihat alasan di balik keterikatan manusia dan hewan lain. Untuk kajian soal kucing di Turki, khususnya adalah terkait kucing yang ada di Istanbul.
Dosen Departemen Hubungan Internasional UII Yogyakarta, Hadza Min Fadhli Robby, menyampaikan pembahasan mengenai kucing dalam budaya dan sejarah Turki.
“Jika kita ingin memahami kucing dari sudut pandang budaya dan sejarah Turki, sungguh menarik. Karena selalu ada cerita yang berhubungan dengan kucing dan cerita rakyat Turki. Juga dalam keseharian banyak orang, banyak tradisi verbal yang menceritakan tentang kucing,” papar Hadza.
Hadza mengatakan bahwa kucing dianggap memiliki pengaruh signifikan terhadap masyarakat Turki sejak era Kekaisaran Ottoman. Bahkan kucing dianggap sebagai pahlawan bagi masyarakat Turki sebagai pengawas kesehatan masyarakat Turki.
Kucing di era Kekaisaran Ottoman dianggap membantu dalam melakukan pemusnahan tikus. Hal itulah yang membuat kedudukan kucing di Turki menjadi sangat Istimewa.
Baca Juga: Sejarah Dunia Kuno: Ketika Kucing Memenangkan Pertempuran Pelusium
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR