Büşra Akpolat from Pixabay" data-credit="Pixabay" data-watermark="0" data-src="https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/08/17/apa-alasan-sebenarnya-athena-men-20240817115709.jpg" />
Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, Medusa, dengan rambut ularnya yang mengerikan dan tatapan mematikan, seringkali digambarkan sebagai monster yang murni jahat.
Namun, di balik mitos yang mengerikan ini, tersimpan kisah yang lebih kompleks tentang kekuatan, kecemburuan, dan ketidakadilan.
Kenapa Athena, dewi kebijaksanaan dan perang, tega mengutuk Medusa sedemikian rupa? Apakah ada motif tersembunyi di balik kutukan tersebut?
Mari kita telusuri lebih dalam psikologi di balik mitos Medusa dan mengungkap alasan sebenarnya mengapa Athena, salah satu dewi paling dihormati dalam mitologi Yunani, tega mengubah seorang wanita cantik menjadi monster yang ditakuti.
Dari dewi cantik menjadi monster berambut ular
Dalam kisah dewa-dewi Yunani yang kaya akan mitos dan legenda, sosok Medusa berdiri sebagai salah satu karakter yang paling tragis dan penuh misteri.
Dahulu kala, sebelum kutukan mengerikan menimpa dirinya, Medusa adalah perwujudan kecantikan yang sempurna. Rambutnya yang berkilauan seperti emas dan tatapan matanya yang penuh pesona mampu memikat hati siapa pun yang beruntung dapat memandangnya.
Namun, nasib mempermainkan Medusa, mengubahnya dari seorang dewi yang dipuja menjadi monster yang ditakuti.
Transformasi Medusa menjadi makhluk mengerikan dengan rambut ular dan tatapan mematikan merupakan salah satu kisah paling tragis dalam mitologi Yunani.
Kisah ini dimulai dengan pertemuannya yang tak terduga dengan Poseidon, dewa laut yang terkenal akan nafsu birahinya. Dalam sebuah tindakan yang dianggap sebagai penodaan tempat suci, Poseidon memaksa Medusa untuk menjadi miliknya di dalam kuil Athena.
Kemarahan Athena atas tindakan Poseidon memicu kutukan mengerikan yang mengubah Medusa menjadi monster.
Baca Juga: 12 Dewa-dewi Olympus yang Jadi Dewa-dewi Utama dalam Mitologi Yunani?
KOMENTAR