Nationalgeographic.co.id—Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada bulan November ini menjadi momen krusial bagi demokrasi Indonesia.
Kesuksesan pesta demokrasi lima tahunan ini sangat bergantung pada persiapan yang matang, termasuk pengawasan yang ketat di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Untuk memastikan proses pemilu berjalan lancar, bersih, jujur, dan adil, pemerintah telah membentuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Salah satu elemen penting dalam pengawasan pemilu adalah seragam yang dikenakan oleh para pengawas TPS.
Seragam ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas resmi, tetapi juga memudahkan masyarakat untuk mengenali dan melaporkan jika ada hal-hal yang mencurigakan.
Untuk mendukung pengawasan yang efektif, seragam pengawas TPS menjadi elemen penting. Seragam ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas resmi pengawas, tetapi juga membantu masyarakat mengenali pengawas di lapangan dan melaporkan jika terjadi hal-hal yang mencurigakan selama proses pemungutan suara.
Seragam pengawas TPS terdiri dari rompi, lanyard ID Card, dan juga topi. Pada saat pilpres, desain rompi pengawas TPS cenderung lebih formal dengan warna beige khas pemerintahan dengan empat buah saku besar di bagian depan rompi. Namun berbeda dengan seragam pada pemilu dan pilpres di awal tahun, desain seragam pengawas TPS pada pilkada serentak ini akan berbeda-beda di setiap daerah.
Sebagai perusahaan pakaian yang memiliki perhatian besar terhadap berjalannya program-program pemerintah, PT Boogie Apparel Indonesia mendukung produksi paket seragam pengawas TPS baik pada saat pilpres di awal tahun dan pilkada di akhir tahun.
Boogie Apparel juga tersedia di platform e-katalog untuk memudahkan lembaga-lembaga negara dapat melakukan pemesanan seragam dengan praktis dan transparan.
Pada saat pilpres, Boogie Apparel telah berpengalaman memproduksi seragam pengawas TPS untuk tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Sulawesi Barat. Proses produksi lebih dari 3,000 paket tersebut berlangsung secara cepat dalam waktu kurang dari satu bulan.
Meskipun berlangsung cepat namun hasil produksi rompi, topi, dan lanyard nya berkualitas baik dan diterima oleh Bawaslu masing-masing provinsi dengan memuaskan.
Pada saat serah terima seragam pengawas di Bawaslu Bali di awal tahun 2024, Kepala Seksi Bawaslu Kabupaten Badung, Bali, Firman Kurniawan, menyampaikan, “Alhamdulillah untuk produk yang kami pesan berupa penanda identitas berupa rompi, topi dan nametag sudah kami terima secara lengkap. Soal kualitas sudah cukup memuaskan, jumlah lengkap, dan yang penting bagi kami yaitu komitmen ketika nanti ada ditemukan cacat produksi dari pihak Boogie siap untuk menerima dan memperbaiki.”
KOMENTAR