Nationalgeographic.co.id—Pertempuran Thermopylae dalam sejarah Yunani kuno terjadi pada tahun 480 SM. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran terakhir yang paling terkenal dalam sejarah barat.
Selama berabad-abad sejak pertempuran tersebut, Leonidas dan 300 orang Sparta telah menjadi simbol keberanian dalam menghadapi rintangan yang tak teratasi.
Namun, orang-orang Sparta tidak sendirian dalam mempertahankan Thermopylae. Mereka memiliki sekutu dari negara-kota Yunani lainnya yang ikut bertempur bersama mereka.
Pasukan Sparta bukan satu-satunya yang bertahan hingga akhir pertempuran. Ada pasukan lain yang juga tetap bertahan di Thermopylae, yaitu bangsa Thespia.
Bangsa Thespia yang pemberani juga bertempur dan tewas di Thermopylae.
Meskipun sudah jelas bahwa raja Xerxes dan orang Persia pada akhirnya akan menang, sementara mereka akan kalah.
Bangsa Thespia dipimpin oleh Demophilus dari Thespiae, sekitar 700 orang Thespia ikut bertarung dalam pertempuran Thermopylae yang legendaris dalam sejarah Yunani kuno.
Saat ini, bahkan terdapat sebuah monumen untuk mengenang mereka di samping sebuah patung yang didedikasikan untuk orang Sparta.
Bagi Bangsa Thespia, harga pembangkangan mereka di Gerbang Panas (sebutan lain Thermopylae) akan sangat mahal. Tidak terkecuali kehancuran kota mereka, sehingga mereka ikut bertempur lagi di Platea.
Thespia Kuno
Thespia adalah polis (kota) Yunani kuno di Boeotia, Yunani bagian tengah. Bangsa Thespia tampaknya sangat menghormati Eros, dewa cinta, gairah, dan kesuburan.
Baca Juga: Apa Itu Mitos dan Bagaimana Mitologi Yunani Menjelaskan 'Misteri' Dunia
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR