Ada dua mitos menarik tentang para Telchines, yang keduanya melibatkan membesarkan dua dewa Olimpus yang penting. Menurut salah satu mitos, Titan Rhea mempercayakan Telchines untuk merawat Poseidon. Capoeiraira, seorang bidadari Laut Oceanid yang merawat bayi Poseidon, membantu mereka. Keterkaitan erat Telchines dengan Poseidon semakin diperkuat ketika mereka menciptakan Trisula setelah ia memperoleh kekuasaan atas lautan.
Menurut beberapa versi mitos, Telchines juga berjasa dalam pengasuhan Zeus. Dalam versi mitos ini, Rhea membawa sembilan Telchines dari Rhodes ke Kreta. Rhea menugaskan Telchines untuk melindungi dan mengasuh Zeus di sebuah gua di Gunung Ida.
Kesembilan Telchines ini kemudian dikenal sebagai Kouretes. Mereka melindungi bayi Zeus dari ayahnya, Kronos, dengan melakukan tarian yang heboh. Selama tarian ini, mereka akan membenturkan perisai dan tombak mereka bersama-sama untuk meredam suara tangisan bayi itu.
Kejatuhan
Salah satu tema konstan dalam mitos tentang Telchines adalah kejatuhan mereka pada akhirnya. Katalisator pasti untuk kejatuhan mereka adalah keangkuhan Telchines, saat mereka beralih ke sihir jahat dan haus kekuasaan.
Telchines adalah hamba para dewa yang baik hati dan penyihir pendendam. Tampaknya awalnya, Telchines mulai sebagai hamba para dewa dan Titan yang berdedikasi. Mereka menawarkan keterampilan sebagai perajin dan pelindung.
Perilaku Telchines berubah menjadi lebih buruk setelah mereka menciptakan Trisula Poseidon. Mereka menjadi asyik mencari metode untuk menciptakan benda-benda yang lebih kuat. Serta terpaku pada perolehan cara-cara lain untuk memperoleh kekuatan.
Telchines memanfaatkan jenis-jenis sihir baru yang merusak. Sihir-sihir itu memungkinkan mereka menguasai cuaca dan bumi sepenuhnya. Obsesi baru ini mengubah reputasi bangsa Telchines dari perajin terhormat menjadi penyihir jahat.
Telchines mulai mencelakai dan mengutuk siapa pun yang mencoba mempelajari ilmu rahasia mereka.
Bangsa Olympian menjadi khawatir tentang penggunaan sihir yang merusak oleh Telechines. Namun, puncak kemarahan mereka adalah ketika mereka mencampur air sungai Styx dengan belerang. Tindakan itu meracuni semua makhluk hidup di Pulau Rhodes. Alasan tindakan penghancuran ini tidak jelas dalam banyak sumber.
Dalam catatan Romawi oleh Nonnus, disebutkan bahwa bangsa Telchines melakukan sihir jahat ini sebagai balas dendam terhadap bangsa Heliades. “Heliades telah mengusir mereka dari Rhodes,” tambah Nel. Heliades adalah tujuh putra Helios, dewa matahari, dan Rhode, dewi peri laut yang mempersonifikasikan pulau Rhodes.
Ada beberapa versi cerita tentang bagaimana Telchines dihancurkan. Dalam beberapa kisah, Zeus menghancurkan mereka dengan petir atau menciptakan banjir yang menenggelamkan mereka ke laut.
Versi lain mengeklaim bahwa Telchines diusir dari pulau Rhodes ketika Zeus menyebabkan banjir besar untuk menghukum manusia. Dan mereka tidak secara eksplisit dibunuh karena sihir jahat atau kesombongan mereka.
Dalam versi lain, Poseidon menghancurkan Telchines menggunakan Trisula yang mereka ciptakan untuknya. Dalam beberapa kisah, Apollo berubah menjadi serigala dan membunuh Telchines, yang menyebabkan kematian mereka. Setelah dikalahkan, Telchines dibuang ke Tartarus oleh para dewa.
Sayangnya, sangat sedikit informasi tentang Telchines yang bertahan dari waktu ke waktu. Telchines sering disamakan dengan tokoh mitologi lain. Seperti Cyclops yang hidup di bawah air dan menciptakan guntur Zeus.
Talchines memiliki dualitas unik yang membedakan dengan tokoh mitologi Yunani lainnya. Mereka adalah perajin terkenal sekaligus penyihir jahat.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR