Berenang adalah jenis olahraga lainnya yang cocok untuk orang-orang dari segala usia. Seperti berlari, berenang meningkatkan kesehatan kardiovaskular, mengurangi risiko serangan jantung atau strok. Berenang juga meningkatkan kapasitas paru-paru dan metabolisme serta menenangkan peradangan dan nyeri sendi.
Tubuh melepaskan hormon serotonin dan dopamin di otak saat seseorang berada di dalam air. “Hal ini yang dapat mengurangi gangguan suasana hati dan meningkatkan fungsi memori,” tulis Hicks Wogan di laman National Geographic.
Dari luar kolam hingga ke lapangan, tenis sangat cocok untuk kesehatan yang lebih baik. Tenis mengurangi risiko obesitas dan diabetes bagi pemainnya. Tenis juga dapat meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kekuatan otot inti. Pemain tenis juga menunjukkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang lebih rendah.
Diterbitkan pada tahun 2018, Copenhagen City Heart Study mengamati ribuan orang selama 25 tahun. Perenang, pelari, pesepeda, dan pemain sepak bola menambah beberapa tahun harapan hidup mereka. Namun pemain tenis menambah hampir satu dekade.
Lalu ada pickleball. Olahraga yang paling cepat berkembang di Amerika Serikat ini menawarkan banyak keuntungan. Termasuk kesenangan bermain dengan orang lain. Studi menunjukkan pickleball membuat perbedaan bagi kesehatan mental. Pickleball mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kepuasan hidup.
Dari kebun ke meja makan
Pola makan, seperti olahraga, sangat penting untuk kesehatan yang baik. Menyiapkan makanan sendiri adalah cara yang efektif untuk memantau apa yang masuk ke tubuh Anda.
Salah satu untuk mendapatkan sayuran adalah dengan menanamnya sendiri. Berkebun memberi anak-anak izin untuk mengotori tangan mereka. Selain itu, berkebun juga menjadi kesempatan untuk mengisi perut anak-anak dengan buah-buahan dan sayur-sayuran hasil jerih payah mereka.
Anak-anak yang berkebun mengembangkan keterampilan hidup dan keterampilan berkebun. Mereka menjadi lebih fokus dan percaya diri. Demikian pula, memanen makanannya sendiri terbukti meningkatkan suasana hati anak-anak sekaligus mendorong mereka untuk makan makanan bergizi.
Hobi-hobi ini bertindak sebagai investasi jangka panjang. Penelitian menghubungkan paparan dini terhadap alam dengan kesehatan mental yang lebih baik di masa dewasa.
Setelah memanen makanan segar, saatnya masuk ke dapur. Penelitian menunjukkan memasak—mengikuti resep, mengukur bahan, mengerjakan banyak tugas—mengurangi stres. Memasak juga merangsang lobus frontal dan temporal otak, yang terkait dengan memori dan fungsi eksekutif.
Baca Juga: Faustina, Istri Kaisar Romawi Kuno Marcus Aurelius yang Hobi Selingkuh
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR