Nationalgeographic.co.id—Meskipun sangat beragam, negara-negara kota atau polis di Yunani Kuno disatukan oleh sistem desain umum. Sistem tersebut menyusun lanskap arsitektur perkotaan dan permukiman mereka.
Kota menempati tempat khusus dalam budaya Yunani kuno karena mereka merupakan unit yang relatif independen. Tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga secara militer dan politik.
Awalnya, permukiman tumbuh secara organik tanpa ide desain yang sama. Namun, kemudian, orang-orang Yunani kuno mulai membangun kembali kota-kota mereka dan merencanakan area publik menurut aturan universal tertentu.
Tata letak kota biasanya memiliki struktur persegi panjang. Jalan-jalan dan rumah-rumah diatur sedemikian rupa sehingga penghuninya dapat mengakses air, memiliki banyak sinar matahari, dan dikelilingi oleh lanskap yang melimpah.
Penemu desain perkotaan Yunani kuto
Hippodamus adalah seorang arsitek dan perencana kota Yunani kuno. Ia dianggap sebagai pendiri sistem ini. Ia memperkenalkan prinsip baru perencanaan kota, yang dicirikan oleh bentuk-bentuk geometris dan jalan-jalan lebar lurus yang berpotongan tegak lurus.
Ia ditugaskan oleh Pericles sekitar pertengahan abad ke-5 SM. Hippodamus kemudian mengembangkan rencana untuk pembangunan Piraeus, pelabuhan Athena.
Ia juga dianggap sebagai orang yang merancang Rhodes Kuno, yang sekarang kira-kira berada di bawah seluruh kota modern. Dengan demikian, permukiman tersebut dibangun dan dirancang menurut kepercayaan tertentu dan memiliki banyak kesamaan.
Agora kuno
Agora adalah jantung dan pusat kehidupan kota yang sibuk di Yunani Kuno. Agora merupakan ruang terbuka yang luas tempat orang-orang bertemu, bersosialisasi, berdagang, mendiskusikan isu-isu politik, dan memberikan ceramah.
Agora berbentuk persegi atau persegi panjang dan cukup luas untuk menampung banyak toko dan pasar. Alun-alun tersebut terletak dekat dengan pusat kota dan semua jalan utama kota mengarah ke sana.
Baca Juga: Asal-usul Pembentukan Negara-negara Kota dalam Sejarah Yunani Kuno
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR