Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa dan Sastra (OR Arbastra) BRIN, Herry Jogaswara, mengatakan topik pemaparan Joella sangat menarik.
"Apalagi ini berbarengan dengan Field School Archeology (sekolah lapangan arkeologi) yang berlokasi di Kepulauan Banda, Maluku. Program ini diikuti oleh mahasiswa lintas disiplin ilmu dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Filipina, Kamboja, dan Malaysia,” ujarnya.
Untuk itu, Herry berharap komunitas bisa menjadi ujung tombak pengelolaan warisan budaya melalui konsep berbasis masyarakat. “Artinya, bukan sekadar kerja bersama komunitas, tetapi betul-betul komunitas itulah yang bisa membantu menjaga warisan budaya setempat,” tegasnya.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR