Nationalgeographic.co.id—Ribuan tahun lalu, kota pertama berubah menjadi kota besar dan manusia mulai berdagang barang satu sama lain. Saat itu, sistem barter memunculkan kebutuhan akan bentuk mata uang.
Logam berharga berfungsi sebagai bentuk tanda terima untuk biji-bijian yang disimpan dalam silo dan digunakan dengan cara ini selama ratusan tahun. Batangan logam akhirnya berubah menjadi koin.
Tentu saja, koin bukanlah satu-satunya representasi uang atau alat pembayaran. Berbagai barang lain digunakan untuk menunjukkan nilai dan dipertukarkan antara pembeli dan penjual.
Berikut adalah 9 alat tukar atau alat pembayaran paling aneh yang pernah digunakan dalam sejarah peradaban manusia.
Garam
Garam telah digunakan sebagai alat pembayaran sejak zaman kuno. Menurut legenda, tentara Romawi dibayar dengan garam. Kata untuk garam dalam bahasa Latin adalah sal. Kata sal diperkirakan telah berevolusi menjadi kata salarium, yang menjadi asal kata salary saat ini. Kemungkinan kebenarannya adalah bahwa garam digunakan sebagai pengganti koin saat koin tidak tersedia. “Dan praktik ini mungkin tidak begitu umum,” tulis Greg Beyer di laman The Collector.
Meskipun demikian, garam digunakan sebagai alat pembayaran dan masih digunakan sebagai mata uang oleh para pengembara di Dataran Danakil di Ethiopia. Praktik ini mungkin lebih sering diterapkan di zaman kuno, karena garam sangat berharga dan terkadang sulit didapat.
Pedagang budak Yunani menukar garam dengan budak. Praktik ini dianggap sebagai asal mula ungkapan seseorang yang tidak layak mendapatkan garamnya atau tidak berharga.
Kulit tupai
Di Finlandia, kata raha mengacu pada uang. Namun, ratusan tahun yang lalu, selama era Abad Pertengahan, raha berarti bulu tupai. Dan itulah yang digunakan di Finlandia dan Rusia sebagai uang. Kulit adalah alat pembayaran yang standar, sementara kaki dan moncong dipotong dari kulit untuk mendapatkan “uang receh”.
Kulit tupai merah adalah yang paling berharga. Di Finlandia, sepuluh kulit tupai merah disebut tikkuri, dan 40 kulit dikenal sebagai kiihtelys. Pada suatu waktu, perkiraan nilainya adalah 100 kulit tupai untuk seekor sapi. Di Rusia, khususnya Novgorod, sorochok yang terdiri dari 40 kulit merupakan unit mata uang standar untuk upeti dalam jumlah besar. Hal ini dicatat dalam dokumen-dokumen seperti tongkat penghitungan dan kulit pohon birch.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR