Nationalgeographic.co.id—Sekhmet adalah salah satu dewi paling unik dalam mitologi Mesir kuno. Ia dikenal sebagai dewi api, perburuan, binatang buas, kematian, perang, kekerasan, pembalasan, keadilan, sihir, dunia atas dan bawah, wabah, kekacauan, matahari gurun yang menyengat, sekaligus pengobatan dan penyembuhan.
Nama Sekhmet memiliki arti "Dia yang Kuat" atau "Pemilik Kekuasaan," mencerminkan perannya yang penuh kekuatan dan pengaruh. Sebagai dewi therianthropic—berwujud setengah manusia dan setengah hewan—Sekhmet digambarkan dengan tubuh perempuan yang mengenakan pakaian linen merah, kepala singa betina, serta hiasan cakram matahari dan Uraeus di kepalanya.
Sekhmet sering digambarkan memegang tongkat kerajaan berbentuk papirus. Banyaknya jimat dan patungnya yang ditemukan di berbagai situs menunjukkan betapa penting dan populernya Sekhmet dalam kehidupan masyarakat Mesir kuno.
Amee Parikh dalam Sekhmet: Egypt’s Forgotten Esoteric Goddess sebagaimana dimuat pada laman History Cooperative mengungkap bahwa dalam mitologi Mesir Kuno, Sekhmet adalah perwujudan dendam dan kekuatan dari dewa matahari Ra, ayahnya.
Sebagai “Mata Ra,” ia melambangkan panas terik matahari tengah hari yang bisa membawa kehancuran. Napasnya sering disamakan dengan angin gurun yang menyengat, dan ia diyakini mampu menyemburkan api.
Selain itu, Sekhmet dipercaya membawa wabah sekaligus dipanggil untuk menangkal penyakit, menjadikannya dewi yang menakutkan namun juga pelindung.
Sekhmet menjadi pelindung firaun dan memimpin mereka dalam pertempuran, sekaligus menaungi para tabib dan penyembuh. Para pendetanya dikenal sebagai dokter yang sangat terampil.
Ia juga memiliki hubungan erat dengan Memphis dan Leontopolis, dua pusat pemujaannya. Di Memphis, ia disembah bersama Ptah, suaminya, dan Nefertem, putra mereka.
Selain itu, Mahees, putra lainnya, dipandang sebagai pelindung firaun, sehingga memberikan Sekhmet posisi yang sangat penting dalam hierarki keagamaan Mesir.
Dalam berbagai teks pemakaman, Sekhmet muncul sebagai pelindung Ra dari kekuatan jahat Apophis dan sebagai penjaga tubuh Osiris bersama tiga dewi kucing lainnya.
Ia juga disebut sebagai ibu simbolis dari raja-raja yang terlahir kembali di alam baka, menegaskan peran besar yang dimainkannya dalam kehidupan, kematian, dan kekuasaan Mesir kuno.
Baca Juga: Kematian Tragis Naga Ladon di Taman Hesperides dalam Mitologi Yunani
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR