Nationalgeographic.co.id—Menurut para peneliti, seekor orca jantan hadir di sebagian besar acara perburuan ini. Hal ini menunjukkan bahwa orca jantan itu mungkin menjadi pemicu perilaku predator ini.
“Hewan-hewan ini menunjukkan bahwa mereka sangat pandai mengembangkan strategi yang sangat khusus untuk menargetkan mangsa tertentu,” Volker Deecke, seorang profesor konservasi satwa liar di Universitas Cumbria di Inggris. “Ini adalah perilaku yang menarik.” Deecke mengkhususkan diri dalam biologi mamalia laut tetapi tidak terlibat dalam penelitian baru ini.
Hiu paus (Rhincodon typus) adalah ikan terbesar di laut. Hia paus memiliki berat hingga 40 ton dan biasanya tumbuh hingga 12 meter, menurut National Ocean Service. Hiu paus dapat mencapai panjang lebih dari 18 m — kira-kira sepanjang lintasan bowling.
Sebagai perbandingan, orca (Orcinus orca), yang juga dikenal sebagai paus pembunuh, jarang yang panjangnya lebih dari 10 m. Hal ini diungkap oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries.
Namun, para peneliti telah menemukan bahwa predator tangguh ini telah mengembangkan strategi untuk menerkam hiu paus. Temuan tersebut dipublikasikan pada 29 November di jurnal Frontiers in Marine Science. Tajuknya adalah Killer whales (Orcinus orca) hunt, kill and consume the largest fish on Earth, the whale shark (Rhincodon typus).
Para peneliti menganalisa perilaku berburu baru ini. Mereka menganalisis foto dan rekaman video dari Teluk California bagian selatan. Foto dan video diambil antara tahun 2018 dan 2024. Mereka mengamati empat peristiwa perburuan tersebut secara total.
Orca mulai dengan menabrak hiu paus dengan kecepatan tinggi, untuk membuat mereka pingsan dan membalikkannya. Dalam posisi ini, hiu tidak dapat bergerak atau melarikan diri ke air yang lebih dalam, kata rekan penulis studi Jesus Erick Higuera Rivas. Rivas adalah ahli biologi kelautan di organisasi penelitian nirlaba Conexiones Terramar.
Orca kemudian menyerang daerah panggul hiu paus. Serangan itu menyebabkan hiu paus kehabisan darah dan memberi akses bagi orca ke hati hiu yang kaya nutrisi.
Para peneliti tidak benar-benar melihat orca memakan hati mereka. Namun organ tersebut diketahui sebagai makanan lezat favorit di antara kawanan orca di tempat lain.
Dalam tiga dari empat kejadian yang tercatat, seekor orca dewasa jantan besar yang disebut Moctezuma terlibat dalam perburuan kelompok. Kejadian keempat diatur oleh betina yang sebelumnya terlihat bersama Moctezuma. Hal ini menunjukkan bahwa ia mungkin telah mengajarkan taktik ini kepada anggota kawanan lainnya. Namun, teori ini belum dikonfirmasi.
Juga tidak jelas apakah ini perilaku baru atau sudah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi. “Dengan adanya peningkatan aktivitas manusia dan ketersediaan kamera tahan air memungkinan merekam aktivitas yang langka,” kata Deecke.
Baca Juga: Dunia Hewan: Fakta Seputar Orca yang Mengejutkan Para Ilmuwan
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR