Nationalgeographic.co.id—Cetus adalah monster terkenal dari mitologi Yunani kuno, yang sering digambarkan sebagai makhluk laut raksasa atau ular laut sebagai penggambaran bahaya laut. Kisah paling populer tentang Cetus terkait erat dengan mitos Perseus dan Andromeda.
Dalam artikel bertajuk "Cetus: A Greek Astronomical Sea Monster" yang tayang di laman History Cooperative, Maup van de Kerkhof mengungkap bahwa dalam mitologi Yunani, nama umum yang digunakan untuk merujuk pada monster laut adalah Cetea.
"Biasanya, mereka digambarkan sebagai makhluk raksasa seperti ular dengan deretan gigi tajam. Namun, mereka juga akan ditampilkan dengan ciri-ciri yang biasanya kita lihat pada makhluk darat, seperti telinga kelinci atau tanduk rusa," tulisnya.
"Mengapa mereka penting dalam mitologi? Ya, sebagian besar karena tugas mereka untuk melayani para dewa laut. Ada banyak dewa laut, tetapi monster-monster itu khususnya akan sangat berguna bagi Poseidon," jelasnya.
Biasanya dipercaya bahwa mereka cukup toleran terhadap dewa dan bidadari laut, tetapi kadang-kadang, mereka mengamuk. Bahkan terhadap pemiliknya.
Personifikasi Fenomena Alam
Van de Kerkhof menyebut bahwa penelitian terkini menunjukkan bahwa mitos seputar serangan Cetea berakar pada tsunami atau gempa bumi di wilayah tertentu. "Mereka percaya bahwa bencana alam dengan konsekuensi yang parah akan menjadi topik pembicaraan untuk waktu yang lama."
"Namun, setelah beberapa saat cerita-cerita ini disesuaikan, terakumulasi menjadi cerita yang sama sekali berbeda. Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa orang Yunani percaya bahwa tsunami atau gempa bumi sebenarnya disebabkan oleh Cetea," jelasnya.
Salah satu cerita paling menonjol tentang Cetea adalah tentang Cetus. Namun, masih sedikit diperdebatkan apa sebenarnya yang dimaksud dengan Cetus. Istilah cetus juga dapat dilihat sebagai bentuk tunggal dari Cetea, yaitu monster laut tunggal.
Memang, cetus digunakan untuk merujuk pada hampir semua makhluk laut besar. Mungkin tidak semuanya, tapi sebagian besar adalah makhluk yang memiliki karakteristik yang sama dengan paus atau hiu.
Misalnya, mereka diyakini memiliki ekor yang lebar dan datar dan kadang mengintip ke permukaan laut untuk memantau kapal yang lewat. Selain itu, suara berkabung sering kali menjadi ciri khas cetus. Baik ekor maupun suaranya, tentu saja, juga merupakan ciri khas paus.
Baca Juga: Kutukan Aphrodite dan Pembantaian Pria di Pulau Lemnos dalam Mitologi Yunani
Cerita Terkenal Cetus, Perseus, dan Andromeda
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR