Nationalgeographic.co.id—Seberapa penting peran hutan mangrove bagi kehidupan manusia? Hingga kini, peran hutan mangrove bagi kehidupan belum sepenuhnya dikaji, baik untuk sektor ketahanan maupun perekonomian.
Saat ini mangrove telah menjadi bagian penting strategi mitigasi krisis iklim karena fungsi besarnya dalam menyerap emisi karbon dan menyimpannya. Mangrove juga diakui sebagai tempat perlindungan keanekaragaman hayati. Namun, peran penting mangrove bagi ketahanan pangan masyarakat setempat, yang seharusnya melindunginya, belum banyak diteliti.
Akhirnya, sebuah riset berhasil mengungkapnya. Tim risetnya berasal dari Pusat Penelitian Kehutanan Internasional dan World Agroforestry (CIFOR-ICRAF) di Indonesia, University of Kent di Inggris, dan Charles Darwin University di Australia.
Makalah riset itu bertajuk “Quantifying the contribution of mangroves to local fish consumption in Indonesia: a cross sectional spatial analysis”. Terbit di jurnal The Lancet Planetary Health pada akhir 2023.
Tim peneliti menganalisis spasial lintas sektor. Mereka menggabungkan data konsumsi ikan untuk rumah tangga pesisir perdesaan Indonesia dari Survei Sosial Ekonomi Nasional dengan data spasial tentang hutan mangrove dan area akuakultur dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sampel mereka mencakup 6.741 desa dengan 107.486 rumah tangga dari Sumatra hingga Papua. Dengan menggunakan model regresi efek campuran, mereka kemudian mengestimasi kaitan antara lokasi tempat tinggal rumah tangga pesisir dengan tingkat konsumsi ikan segar mereka.
“Kami ingin mengetahui apakah ada manfaat penting ketahanan pangan atau gizi bagi masyarakat yang tinggal di dekat hutan mangrove untuk melihat; apakah mereka punya alasan kuat untuk melindungi hutan mangrove dan apakah ada biaya yang tak terlalu terlihat dalam penebangan hutan mangrove untuk menggantinya dengan penggunaan lahan lain seperti area akuakultur,” kata Mulia Nurhasan, ilmuwan pangan dan gizi di CIFOR-ICRAF yang menjadi salah satu peneliti dalam riset ini.
Hasil riset mereka menunjukkan, rumah tangga pesisir Indonesia yang tinggal dekat hutan mangrove dengan kepadatan sedang hingga tinggi mengonsumsi 19–28 persen lebih banyak ikan segar dibanding rumah tangga pesisir yang tak tinggal dekat hutan mangrove.
Secara total, rumah tangga yang tinggal dekat hutan mangrove ini 13–22 persen lebih banyak mengonsumsi protein hewani dibandingkan rumah tangga yang tak tinggal dekat hutan mangrove.
“Kami telah memperkirakan bahwa mangrove memiliki pengaruh terhadap konsumsi ikan, tetapi kami tak menyangka dampaknya akan sebesar ini,” kata Amy Ickowitz, Ilmuwan Senior CIFOR-ICRAF yang menjadi penulis utama studi ini.
Baca Juga: Hari Mangrove Sedunia: Sempat Diremehkan, Kini Mangrove Jadi Perhatian Global
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR