Namun, kedua bersaudara itu tidak memiliki cinta untuk dibagikan satu sama lain. Bahkan ada ketegangan di antara mereka yang tumbuh selama masa kanak-kanak. Dan meskipun kedua bersaudara itu tumbuh sebagai saingan yang jelas, masyarakat gagal melihat aspek ini dari mereka.
Kaisar Severus berusaha keras untuk menggambarkan keluarganya sebagai satu kesatuan yang harmonis. Citra ini sangat penting untuk memastikan kesetiaan pasukan dan rakyat provinsi.
Namun, di balik kedok keluarga harmonis, terdapat persaingan sengit antara dua saudara yang tidak ingin berbagi kekuasaan. Dengan cara ini, “benih-benih perselisihan” ditanam sejak dini dalam kehidupan mereka, dan menandakan masalah di masa mendatang.
Masalah benar-benar datang dengan kematian Septimius Severus yang tak terduga pada bulan Februari 211 M. Setelah jatuh sakit, ia berbicara kepada putra-putranya di ranjang kematiannya. Ia konon mengatakan: “Hiduplah rukun, perkaya para prajurit, tolak semua yang lain.”
Seperti yang digariskan selama hidupnya, kedua bersaudara itu adalah pewaris bersama. Dan setelah kematiannya, keduanya pun menjadi kaisar bersama. Severus berharap agar putra-putranya akan memerintah Kekaisaran Romawi seperti yang dilakukannya, tetapi dengan upaya bersama.
Sayangnya, kematiannya hanya melepaskan kepahitan yang telah mereka simpan selama ini, dan perebutan kekuasaan besar pun terjadi.
Saudara-saudara bersatu karena kebencian
Segera setelah kematian ayah mereka, yang meninggal di Inggris, di Eboracum (York modern), kedua bersaudara itu kembali ke Roma. Sang ibu, Julia Domna, pun turut menemani.
Ibu mereka juga merupakan penasihat utama mereka, sama seperti halnya bagi suaminya, Severus. Ia berhasil mempertahankan pengaruh politiknya atas putra-putranya. Julia juga merupakan satu-satunya orang yang membuat Caracalla dan Geta tidak berselisih sepenuhnya. Namun, meskipun demikian, mereka saling membenci.
Kedua bersaudara itu selalu menjaga jarak satu sama lain. Mereka tidak pernah berbagi makanan dan tempat, serta memiliki pengiring dan pelayan sendiri.
Kekaisaran Romawi saat itu secara efektif terbagi. Caracalla dan Geta mendirikan tempat pemerintahan terpisah di istana yang sama. Tak lama kemudian, permusuhan mereka meluas hingga ke keputusan administratif. Masing-masing berusaha merongrong otoritas yang lain.
Kedua pria itu sangat takut akan pembunuhan. Saat minggu berganti bulan, mereka hanya bertemu di hadapan ibu mereka, dan itu pun di hadapan pengawal bersenjata yang kuat.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR