Tentu saja, hal ini mencegah mereka untuk memerintah kekaisaran sama sekali, tetapi stabilitas dipastikan melalui mediasi ibu mereka. Pada akhir tahun 211 M, di tahun yang sama saat ayah mereka meninggal, kedua bersaudara itu mencapai titik didih.
Hanya beberapa bulan setelah Severus meninggal di Inggris, persaingan antara kedua putranya mencapai klimaks yang tragis. Pada tanggal 26 Desember 211 M, Caracalla bertekad untuk membunuh saudaranya. Ia mengatur pertemuan dengannya, di hadapan ibu mereka, dengan dalih rekonsiliasi akhir. Geta menerima panggilan tersebut, tanpa pernah menduga bahwa itu sebenarnya jebakan.
Karena pertemuan itu diadakan di tempat tinggal ibu mereka, Geta muncul tanpa pengawal. Caracalla segera memerintahkannya untuk dibunuh oleh perwira, dan selama itu Geta berada dalam pelukan ibunya. Peristiwa itu menjadi akhir yang brutal bagi persaingan sengit antara kedua bersaudara itu.
Kaisar Geta yang dikhianati
Dan berakhirlah pemerintahan Kaisar Geta dari Dinasti Severan yang sangat singkat dan sangat tidak penting. Caracalla, pembunuhnya, terus memerintah sebagai kaisar tunggal hingga tahun 217 M. Ia ditikam sampai mati oleh seorang prajurit yang tidak puas.
Dalam banyak hal, kehidupan dan pemerintahan singkat Geta didominasi oleh persaingan dengan saudaranya. Juga sikap saling menghindari yang agak kekanak-kanakan. Karena permusuhan yang pahit ini, mereka tidak pernah benar-benar berkuasa sampai Geta terbunuh.
Pada akhirnya, kisah Geta dan Caracalla adalah contoh yang jelas tentang bagaimana nafsu akan kekuasaan dapat memecah belah seluruh keluarga. Juga dapat menyebabkan saudara-saudara berperang satu sama lain. Nasib terakhirnya adalah pengingat bahwa bahkan kekaisaran yang paling kuat pun dapat dibentuk secara mendalam oleh hubungan pribadi dan pilihan individu.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR