Sebuah penelitian Universitas London menemukan bahwa anjing dapat menyadari menguap dari manusia. Dalam penelitian tersebut, 21 dari 29 anjing menguap ketika seseorang menguap di depan mereka.
Namun tidak merespons ketika manusia hanya membuka mulutnya. Hasilnya mendukung korelasi antara usia dan menguap yang menular. Pasalnya, hanya anjing yang berusia lebih dari tujuh bulan yang rentan tertular menguap.
Anjing bukan satu-satunya hewan peliharaan yang diketahui tertular menguap dari manusia. Meskipun kurang umum, kucing diketahui menguap setelah melihat orang menguap.
Menguap yang menular pada hewan dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi. Ikan petarung siam menguap ketika mereka melihat bayangan cermin mereka atau ikan aduan lainnya.
Perilaku ini bisa jadi perilaku mengancam atau bisa juga berfungsi untuk mengoksidasi jaringan ikan sebelum melakukan aktivitas. Penguin Adelie dan penguin kaisar menguap satu sama lain sebagai bagian dari ritual berpacaran mereka.
Menguap yang menular terkait dengan suhu, baik pada hewan maupun manusia. Sebagian besar ilmuwan berspekulasi bahwa ini adalah perilaku pengaturan suhu tubuh.
Sementara beberapa peneliti percaya bahwa ini digunakan untuk mengomunikasikan potensi ancaman atau situasi yang membuat stres. Sebuah studi tahun 2010 tentang burung parkit menemukan bahwa menguap meningkat saat suhu dinaikkan mendekati suhu tubuh.
Orang biasanya menguap saat lelah atau bosan. Perilaku serupa terlihat pada hewan. Satu studi menemukan bahwa suhu otak pada tikus yang kurang tidur lebih tinggi daripada suhu inti mereka.
Menguap menurunkan suhu otak, yang mungkin meningkatkan fungsi otak. Menguap yang menular dapat bertindak sebagai perilaku sosial, mengomunikasikan waktu bagi sekelompok orang untuk beristirahat.
Intinya adalah bahwa para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin mengapa menguap yang menular terjadi. Hal ini telah dikaitkan dengan empati, usia, dan suhu, namun alasan yang mendasarinya tidak dipahami dengan baik.
Tidak semua orang menguap. Mereka yang tidak menguap mungkin masih muda, tua, atau secara genetik cenderung tidak menguap, bukan berarti tidak punya empati.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR