Denver Riggleman, mantan anggota Kongres Partai Republik dari Virginia, bahkan mengatakan kepada Adair bahwa Partai Republik melihat pekerjaan mereka sebagai bagian dari perjuangan besar, di mana segala cara dianggap halal demi mencapai tujuan.
Namun, Adair dengan tegas menekankan bahwa Partai Demokrat juga tidak sepenuhnya bersih dari praktik kebohongan. Sebagai contoh, pemeriksaan PolitiFact terhadap pernyataan Joe Biden pada bulan Mei (tahun tidak disebutkan, namun kemungkinan besar baru-baru ini) menemukan bahwa Biden secara keliru menyatakan bahwa tingkat inflasi yang ia warisi saat menjabat jauh lebih tinggi dari kenyataan sebenarnya.
Memang sudah sangat merajalela
Secara keseluruhan, Adair menyimpulkan bahwa pengecekan fakta, meskipun penting, belum berhasil menghentikan atau mengurangi kebohongan dalam politik secara signifikan. Ia menunjuk pada penelitian yang ia lakukan di Duke mengenai negara-negara bagian yang memiliki inisiatif pengecekan fakta di tingkat negara bagian dan lokal.
Penelitian tersebut menemukan bahwa meskipun banyak pengecek fakta yang fokus pada politisi yang mencalonkan diri sebagai presiden, perhatian terhadap politisi di tingkat senator, gubernur, dan anggota DPR AS masih sangat kurang.
Adair menemukan bahwa di separuh negara bagian di AS, tidak ada pengecek fakta politik sama sekali. Ia menganalogikan situasi ini dengan jalan tol antarnegara bagian yang bebas dari risiko tilang ngebut.
Temuan ini membawa Adair pada rekomendasi utamanya, yaitu perlunya upaya yang lebih kreatif untuk menyampaikan hasil pengecekan fakta kepada khalayak yang lebih luas dan memanfaatkan data tersebut untuk menekan misinformasi.
Ia menambahkan bahwa selain meningkatkan volume pengecekan fakta di daerah-daerah yang kurang terjangkau, juga diperlukan lebih banyak organisasi konservatif yang melakukan pengecekan fakta secara mandiri. Menurutnya, informasi ini tidak boleh hanya terbatas pada kelompok masyarakat yang mendengarkan NPR dan membaca The New York Times.
Adair juga menyarankan agar kecerdasan buatan (AI) dapat dimanfaatkan untuk membantu pengecek fakta dalam melacak kebohongan di berbagai platform daring. Ia mencontohkan upaya Facebook dalam memeriksa fakta postingan di platform mereka sebagai langkah positif.
Namun, secara keseluruhan, Adair berpendapat bahwa perlu ada pemikiran ulang yang mendasar mengenai cara melakukan dan memikirkan pengecekan fakta, karena kebohongan dalam politik telah menjadi sangat merajalela.
KOMENTAR