Mengenali hewan yang cemas
Penyakit mental pada hewan dapat muncul dalam berbagai bentuk. Hewan selalu bereaksi terhadap lingkungannya dengan cara tertentu.
Anjing dan kucing yang cemas mungkin mondar-mandir di dalam ruangan, gemetar, merontokkan bulu, atau memuntahkan makanan secara kompulsif.
Sementara itu, primata di penangkaran diketahui membuang kotoran atau terkadang melakukan mutilasi diri yang brutal.
Carlo mengatakan banyak kasus yang ia lihat di dunia nyata melibatkan hewan yang telah memanifestasikan kecemasan mereka dalam bentuk yang merusak.
Dalam beberapa kasus, hewan peliharaan dengan serangan kecemasan mungkin merasa kewalahan dan menyerang perabotan di apartemen.
Hewan peliharaan lainnya mungkin menggeram atau bahkan menyerang orang atau hewan lain yang tidak dikenal sebagai respons atas ketakutannya.
Trauma masa lalu yang ekstrem juga dapat melekat pada hewan dengan cara yang sama seperti yang terjadi pada manusia.
Sebanyak 10% anjing militer Amerika Serikat (AS) yang terlibat dalam pertempuran aktif di Afghanistan dilaporkan telah menerima diagnosis klinis gangguan stres pascatrauma.
Namun, Carlo mengatakan hewan yang mengidap penyakit mental sering kali baru ketahuan saat perilakunya berdampak negatif pada kehidupan pemiliknya.
Kemungkinan besar ada kelompok hewan yang lebih besar yang menderita kecemasan tingkat rendah yang tidak ketahuan.
Misalnya saja perilaku hewan peliharaan yang menghabiskan sebagian waktunya di tempat tertentu, dengan gelisah menunggu pemiliknya kembali.
Baca Juga: Ilmuwan Akhirnya Pecahkan Misteri Ilmiah 'Tahun-Tahun Hilang' Penyu
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR