Dalam studi ini, para peneliti mengembangkan katalis mangan molekuler yang ditempelkan pada silikon berpori teroksidasi termal semikonduktor. Ketika terkena cahaya, silikon menyerap energi cahaya dan mentransfer elektron ke katalis mangan. Katalis ini kemudian menggunakan elektron tersebut untuk mengubah CO2 menjadi format.
James Mayer menjelaskan bahwa format adalah produk yang sangat menarik karena dapat menjadi bahan dasar untuk berbagai material industri. Penelitian ini menunjukkan bahwa silikon berpori dapat digunakan sebagai pendukung katalis molekuler.
"...sebagian karena menetapkan bahwa keberadaan lapisan oksida tipis meningkatkan selektivitas dan stabilitas katalis," papar Mayer.
Eleanor Stewart-Jones, mahasiswa pascasarjana kimia Yale dan penulis utama studi ini, menambahkan bahwa penelitian sebelumnya telah banyak mempelajari modifikasi permukaan silikon berpori.
Penemuan ini membuka kemungkinan penggunaan modifikasi permukaan untuk mengatur katalisis dalam katalis hibrida masa depan yang menggunakan silikon berpori. Para peneliti juga menekankan bahwa penemuan ini berpotensi diterapkan pada katalis yang bekerja dengan bahan kimia lain selain CO2.
Studi ini didukung oleh CHASE, sebuah pusat inovasi energi yang didanai oleh Departemen Energi AS, dan Pusat Penangkapan Karbon Alami Yale. Selain Hazari, Mayer, dan Stewart-Jones, penulis utama lainnya dari studi ini adalah Xiaofan Jia dan Young Hyun Hong.
Kontributor lain dalam penelitian ini termasuk para peneliti dari Yale, Universitas North Carolina di Chapel Hill, dan Universitas Pennsylvania.
KOMENTAR