Kerangka kerja biologis yang ketat ini dapat dengan mudah mengarah pada gagasan untuk "menyembuhkan," "mencegah," dan mengidentifikasi homoseksualitas sejak lahir. Hal ini dapat mengembalikan pandangan bahwa homoseksualitas adalah penyimpangan fisiologis atau penyakit mental yang perlu "diobati."
Akademisi Sherry Turkle dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) juga memperingatkan. Profesor dan penulis buku "Reclaiming Conversation" ini mempertanyakan siapa yang memiliki teknologi ini dan hasilnya. Turkle khawatir "teknologi" menjadi komoditas. Informasi tentang seksualitas seseorang yang didapatkan dari teknologi ini dapat diperjualbelikan untuk tujuan kontrol sosial.
Turkle berspekulasi teknologi ini dapat digunakan untuk mendiskriminasi LGBTQ dalam pekerjaan. Diskriminasi institusional dapat menjadi lebih efisien.
“Jika ternyata militer tidak menginginkan siapa pun seperti saya, mereka atau organisasi lain mana pun dapat membeli data tersebut," katanya. "Dan bagaimana dengan pengenalan wajah yang dapat mengetahui apakah Anda memiliki keturunan Yahudi? Bagaimana itu akan digunakan? Saya sangat, sangat tidak menyukainya.”
Alex John London, direktur Pusat Etika dan Kebijakan di Carnegie Mellon University, menekankan urgensi perlindungan hak asasi manusia dan undang-undang anti-diskriminasi.
Penelitian Stanford ini menggunakan alat dan teknik yang mudah diakses. Jika temuan penelitian ini akurat, ini menunjukkan betapa mudahnya AI mengungkap informasi pribadi dari data online yang dibagikan secara sukarela.
London menambahkan bahwa sulit untuk mengendalikan penyalahgunaan data besar dan AI. Ancaman sebenarnya bukanlah teknologi itu sendiri, tetapi prasangka, intoleransi, dan sifat buruk manusia.
Michal Kosinski membela penelitiannya di Twitter. Ia menyatakan senang karyanya dan Wang memicu perdebatan. Dalam pernyataan bersama, kedua peneliti ini menganggap kritik terhadap penelitian mereka berasal dari pengacara dan petugas komunikasi yang kurang memiliki pemahaman ilmiah.
"Jika temuan kami salah, kami hanya membunyikan alarm palsu," bunyi pernyataan itu. "Namun, jika hasil kami benar, penolakan spontan perwakilan GLAAD dan HRC terhadap temuan ilmiah membahayakan orang-orang yang diperjuangkan oleh organisasi mereka."
KOMENTAR