Nationalgeographic.co.id—Beberapa orang mengalami diare, gas (kentut), dan kembung setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu. Kondisi tersebut merupakan tanda dari intoleransi laktosa (lactose intollerance).
Intoleransi laktosa tidak sama dengan alergi makanan terhadap susu. Terlalu sedikit enzim yang diproduksi di usus halus (laktase) biasanya menjadi penyebab intoleransi laktosa.
Anda bisa saja memiliki kadar laktase rendah dan tetap mampu mencerna produk susu. Namun, jika kadarnya terlalu rendah, Anda menjadi tidak toleran terhadap laktosa, yang menyebabkan gejala setelah Anda makan atau minum susu.
Tanda dan gejala intoleransi laktosa biasanya mulai muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa.
Tanda dan gejala umumnya meliputi, diare, mual dan terkadang muntah, kram perut, kembung, dan produksi gas berlebihan (kentut).
Intoleransi laktosa paling umum terjadi pada orang-orang keturunan Afrika, Asia, Hispanik, dan Indian Amerika. Orang Indonesia pun banyak yang mengalaminya.
Selain etnis, beberapa faktor risiko lainnya dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap intoleransi laktosa, seperti bertambahnya usia, kelahiran prematur, penyakit yang menyerang usus, serta perawatan kanker tertentu.
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki intoleransi laktosa, biasanya mereka akan menjalani pemerikasaan fisik dan beberapa tes untuk memeriksa intoleransi laktosa. Tes-tes ini meliputi tes napas hidrogen, tes toleransi laktosa, atau uji keasaman tinja.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh orang yang memiliki intoleransi laktosa? Sains punya penjelasan untuk hal ini.
Intoleransi laktosa terjadi ketika usus halus tidak menghasilkan cukup enzim (laktase) untuk mencerna gula susu (laktosa).
Biasanya, laktase mengubah gula susu menjadi dua gula sederhana (glukosa dan galaktosa) yang diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan usus.
Baca Juga: Mudah Diserap Tubuh, Benarkah Protein 'Susu Ikan' Bisa Cegah Stunting?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR