Nationalgeographic.grid.id—Di penghujung Ramadan, jutaan umat Muslim di seluruh dunia bergegas menunaikan zakat fitrah, sebuah kewajiban yang bukan sekadar ritual tahunan.
Lebih dari sekadar membersihkan diri dari dosa-dosa kecil selama berpuasa, zakat fitrah menyimpan rahasia besar tentang kebahagiaan dan kesehatan.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa hati terasa lapang setelah memberi? Mengapa perasaan sukacita muncul saat melihat senyum orang lain menerima uluran tangan kita?
Ternyata, sains modern telah menemukan jawabannya. Memberi, dalam bentuk apa pun, termasuk zakat, memiliki dampak luar biasa pada kesejahteraan fisik dan mental kita. Bukan hanya penerima yang merasakan manfaatnya, pemberi pun menuai kebaikan yang tak terduga.
Penasaran bagaimana mekanisme biologis dan psikologis di balik fenomena ini? Berikut ini lima manfaat memberi seperti dipaparkan Jason Marsh dan Jill Suttie di laman Greater Good Magazine.
1. Memberi membuat bahagia
Memberi ternyata adalah kunci kebahagiaan yang lebih besar daripada menerima. Studi dari Michael Norton dari Harvard Business School pada tahun 2008 membuktikan bahwa memberikan uang kepada orang lain justru meningkatkan kebahagiaan pemberi lebih signifikan dibandingkan membelanjakannya untuk diri sendiri.
Sonja Lyubomirsky dari University of California, Riverside, juga menemukan hal serupa ketika meminta orang melakukan lima tindakan kebaikan setiap minggu.
Efek positif ini bukan hanya perasaan subjektif, tetapi juga tercermin dalam biologi kita.
Pada tahun 2006, penelitian Jorge Moll di National Institutes of Health menunjukkan bahwa memberi mengaktifkan area otak yang terkait dengan kesenangan, koneksi sosial, dan kepercayaan, menciptakan apa yang disebut efek "cahaya hangat" ("warm glow" effect).
Ilmuwan juga percaya bahwa perilaku memberi melepaskan endorfin, hormon yang menimbulkan perasaan positif atau "helper's high".
Baca Juga: Tips Sehat Sains: Cara Tidur Cukup Selama Bulan Puasa Menurut Dokter
KOMENTAR