Para peneliti mencatat bahwa dua gerhana matahari total lainnya terlihat di wilayah tersebut pada tahun 1257 dan 1259. Orang-orang yang tinggal di tempat yang sekarang menjadi Colorado barat daya dapat menyaksikan kedua peristiwa tersebut hanya dalam waktu dua tahun, bersama dengan sebuah komet yang cukup terang untuk terlihat oleh mata telanjang pada musim panas dan gugur tahun 1264.
Menariknya, peristiwa-peristiwa ini tampaknya bertepatan dengan dimulainya eksodus (perpindahan) besar-besaran, dengan orang-orang Anasazi yang telah tinggal di wilayah tersebut meninggalkan permukiman mereka dan meninggalkan daerah tersebut.
Sementara para sejarawan percaya bahwa kekeringan adalah penyebab utama eksodus. Namun, Tyler Nordgren, seorang astronom, penulis, dan seniman mengatakan gerhana dapat memengaruhi orang-orang Amerika kuno ini pada tingkat psikologis.
"Itu bisa menjadi hal yang membuat Anda berkata, 'Baiklah, ini tempat yang buruk; kita perlu melakukan sesuatu yang berbeda. Semua orang berkemas dan pergi,'” katanya.
Namun, para ilmuwan tidak dapat memastikan bahwa tanda-tanda di Chaco Canyon terinspirasi oleh gerhana.
Schaefer sendiri menyerukan kehati-hatian saat menafsirkan tanda-tanda batu yang ambigu. Dia mengatakan hampir semua semua coretan dapat dibayangkan sebagai gerhana matahari.
Salah satu catatan paling awal tentang orang-orang yang menyaksikan gerhana matahari tertentu mungkin adalah yang tercatat pada lempengan tanah liat di kota pelabuhan Ugarit di Suriah. Catatan tersebut diyakini berisi referensi tentang gerhana pada tanggal 5 Maret 1223 SM. Schaefer menambahkan, catatan gerhana dari Tiongkok mungkin sudah ada sejak lama.
Di seluruh dunia kuno, sebelum mekanisme gerhana dipahami, orang-orang bereaksi dengan kaget dan bingung saat matahari menghilang selama gerhana matahari.
Pada abad ketujuh SM, gerhana matahari di pulau Paros di Yunani memicu kata-kata berikut dari penyair Archilochus: "Tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat mengejutkanku sekarang. Karena Zeus, bapak dewa Olimpiade, telah mengubah siang hari menjadi malam yang gelap dengan melindungi cahaya dari matahari yang sedang mekar, dan sekarang teror gelap menyelimuti umat manusia. Apa pun bisa terjadi."
Beberapa abad kemudian pemahaman modern tentang gerhana mulai berkembang. Anaxagoras, seorang filsuf Yunani yang hidup pada abad kelima SM tampaknya mengetahui bahwa gerhana matahari dan bulan melibatkan bayangan: Gerhana matahari terjadi ketika bayangan bulan jatuh di Bumi, dan gerhana bulan terjadi ketika bayangan Bumi jatuh di bulan.
Namun, Anaxagoras mungkin bukan yang pertama. Seorang astronom Yunani yang dikenal sebagai Thales dari Miletus dikatakan telah meramalkan gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Gerhana itu terjadi saat dua faksi yang bertikai, bangsa Lydia dan bangsa Media, terlibat dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa tahun.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR