Lalu, bagaimana jika saya perlu terbang?
Jika Anda terbang, perhatikan perbedaan emisi karbon antar pesawat dan maskapai. Gunakan alat online seperti label ‘Pilihan Lebih Hijau’ di Skyscanner. Ini menandai penerbangan dengan emisi di bawah rata-rata.
Pertimbangkan pendekatan fleksitarian untuk penerbangan. Utamakan perjalanan darat dan hanya sesekali terbang. Jika terbang, tinggal lebih lama dan pilih liburan berdampak positif yang bermanfaat bagi konservasi alam atau masyarakat lokal.
Seperti apa dampak karbon saya setelah tiba di tujuan?
Pilihan hotel dan makanan memengaruhi emisi karbon Anda di tujuan. Jejak karbon rata-rata satu malam di hotel biasa di Inggris adalah sekitar 31,1 kg CO2. Pilih hotel dengan emisi karbon di bawah rata-rata. Semakin mudah menemukan akomodasi hijau.
Cari filter hijau di situs pemesanan seperti Airbnb, Sawday, dan i-escape. Agen online seperti fairbnb.coop dan myecostay.eu khusus menyediakan akomodasi hijau. Bahkan agen besar seperti Booking.com, TripAdvisor, dan Google kini menandai hotel bersertifikat ramah lingkungan.
Akomodasi ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga mengurangi limbah dan penggunaan bahan kimia serta air. Nikmati makanan lokal musiman dan minuman lokal. Ini lebih baik untuk lingkungan karena mengurangi emisi karbon dari transportasi makanan jarak jauh. Memilih makanan lokal juga lebih sehat dan mendukung komunitas lokal.
Dan bagaimana cara berkeliling?
Negara dengan infrastruktur kereta api berkecepatan tinggi memudahkan perjalanan rendah karbon. Swiss memiliki jaringan transportasi umum yang luas. Swiss Travel Pass memberikan akses gratis ke 500 museum dan perjalanan tanpa batas dengan kereta api, bus, perahu, dan transportasi umum di kota. Prancis, Spanyol, Italia, dan Jerman memiliki jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang mengesankan, terutama antar kota besar.
Bagaimana dengan perjalanan jarak jauh?
Beberapa negara memasukkan pariwisata dalam tujuan pembangunan berkelanjutan mereka. Setelah deforestasi selama puluhan tahun, pemerintah Kosta Rika menerapkan kebijakan pada tahun 1980-an yang menghentikan dan membalikkan deforestasi.
Pada tahun 2023, lebih dari setengah tanah Kosta Rika ditutupi hutan, dibandingkan dengan hanya 26% pada tahun 1983. Ini memungkinkan Kosta Rika memanfaatkan keanekaragaman hayatinya dan menjadi pelopor ekowisata. Mereka mengembangkan penginapan ramah lingkungan skala kecil dan mewah yang berkontribusi pada konservasi hutan hujan.
Guyana juga mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat untuk mendanai perlindungan hutan hujan. Penginapan seperti Iwokrama River Lodge, Rewa Eco-Lodge, dan Surama Eco-Lodge memungkinkan pengunjung menikmati keanekaragaman hayati sambil berkontribusi pada konservasi dan mata pencaharian masyarakat setempat.
KOMENTAR