Nationalgeographic.co.id—Pesawat adalah salah satu moda transportasi yang menjadi pilihan para pemudik. Namun, tidak semua orang suka terbang. Sebagian orang mungkin tidak memiliki pilihan selain harus menggunakan pesawat untuk mudik atau berlibur. Alih-alih merasa nyaman, ada sebagian orang merasa sangat cemas saat terbang.
Mereka yang mengalami gangguan kecemasan biasanya menyambut lonjakan adrenalin yang menajamkan indra dan membuat napas berhenti sejenak.
Perjalanan udara merupakan salah satu moda transportasi teraman, namun tidak sedikit yang mengalami aerofobia. Aerofobia merupakan fobia atau takut yang berlebihan pada terbang. Setelah kecelakaan tragis pada bulan-bulan pertama tahun 2025, pencarian daring untuk “takut terbang” dan “kecemasan penerbangan” meningkat secara eksponensial.
Bagi mereka yang mengalami peningkatan kecemasan saat terbang, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meredakan rasa cemas. Menentang pikiran yang mengganggu memang membantu, tetapi pengaturan tubuh adalah kuncinya.
“Kita merasa memiliki kendali atas pikiran kita dan dapat mengendalikannya. Namun kita memiliki kendali yang jauh lebih besar atas kimia tubuh kita daripada yang kita sadari,” jelas Dr. Brian Ramos. Ramos adalah seorang ahli saraf yang terlatih di Sekolah Kedokteran Yale dan spesialis stres bersertifikat.
“Kita dapat mengaktifkan tombol dan membawa kesadaran ke sistem saraf parasimpatik kita, berakar pada masa kini dan menghasilkan kedamaian dan ketenangan.”
7 cara untuk menenangkan saraf Anda jika mengalami kecemasan saat terbang:
Bagaimana suhu tubuh dapat mengubah sistem saraf yang cemas
Dalam hal menenangkan respons utama tubuh untuk melawan dan lari—sistem saraf simpatik—dorongan untuk “tenang” bersifat literal. Sistem saraf simpatik mengeluarkan adrenalin yang memicu serangkaian respons.
Seperti detak jantung meningkat, tekanan darah meningkat, laju pernapasan meningkat, dan kortisol dilepaskan. Bersamaan dengan itu muncul aktivitas metabolisme dan panas dari peningkatan energi.
Baca Juga: Sebelum Mudik, Simak Dulu Panduan Pemula untuk Wisata Berkelanjutan Ini
Respons fisiologis ini mempersiapkan kita untuk reaksi cepat dan membantu kita memenuhi tuntutan produktivitas modern. Namun respons ini tidak kondusif untuk mengurangi kecemasan.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR