Tren serupa juga terlihat pada konsumsi protein dan karbohidrat, tetapi tidak pada lemak total. Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa setelah Ramadan, terjadi peningkatan proporsi asupan lemak terhadap total energi yang dikonsumsi.
Tren ini terutama terlihat pada populasi Asia, sedangkan populasi Afrika justru cenderung meningkatkan asupan makanan mereka selama Ramadan.
Peran Hormon dalam Efek Yoyo Pasca-Ramadan
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa puasa Ramadan berkaitan dengan perubahan durasi tidur, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produksi hormon leptin. Leptin adalah hormon yang berperan dalam mengatur rasa lapar dan metabolisme energi.
Namun, ada perbedaan hasil penelitian mengenai efek puasa Ramadan terhadap kadar leptin dalam darah.
Dalam studi ini, ditemukan bahwa produksi leptin menurun di akhir Ramadan dan berkorelasi dengan tingkat penurunan berat badan mingguan selama puasa.
Puasa Ramadan dan Manfaat Diet Intermiten
Puasa Ramadan merupakan salah satu contoh dari diet intermiten, yaitu metode diet dengan membatasi waktu makan dalam sehari. Manfaat kesehatan dari diet intermiten telah lama diteliti, terutama dalam uji coba pada hewan.
Sejauh ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi penderita obesitas.
Mengingat obesitas mempengaruhi jutaan orang dewasa dan meningkatkan beban ekonomi serta kesehatan global, penelitian mengenai potensi puasa sebagai strategi penanganan obesitas menjadi sangat penting.
Namun, karena puasa Ramadan hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat (satu bulan dalam setahun), dampak penurunan berat badan mungkin tidak terlalu signifikan.
Faktanya, data penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kelebihan berat badan yang menjalani puasa Ramadan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan kembali setelahnya.
Efek yoyo setelah Ramadan menunjukkan bahwa menjaga pola makan seimbang setelah puasa sangat penting agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik.
Alih-alih langsung kembali ke pola makan tinggi kalori, disarankan untuk menerapkan pola makan sehat dan terkontrol, termasuk menjaga asupan kalori, memperbanyak konsumsi sayur dan protein, serta tetap aktif secara fisik untuk mempertahankan berat badan yang ideal setelah Ramadan.
Source | : | Mediterranean Journal of Nutrition and Metabolism |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR