Mata panah dari Swiss Zaman Perunggu
Akhirnya, kita akan membahas senjata luar angkasa yang bukan milik bangsawan yang dikuburkan. Benda ini termasuk di antara barang-barang paling umum yang mungkin Anda temukan di masa lalu: mata panah. Para peneliti dari the Natural History Museum of Bern menemukan mata panah meteorit di wilayah Morigen.
Mata panah jenis ini diperkirakan berasal dari sekitar tahun 900 hingga 800 SM. Masyarakat pada masa itu sering kali menggunakan meteorit sebagai sumber besi.
Seperti yang dijelaskan oleh Science Alert, para peneliti melakukan rontgen pada mata panah untuk melihat komposisinya. Mereka menemukan bahwa meteorit besi regional tidak cocok dengan meteorit besi pada mata panah. Besi pada mata panah berasal dari meteorit IAB yang mengandung banyak silikat. Jenis tersebut hanya jatuh di tiga wilayah di seluruh Eropa: Retuerte de Bullaque, Spanyol; Bohumilitz, Republik Ceko; dan Kaalijarv, Estonia.
Berdasarkan semua catatan, tampaknya mata panah Swiss berasal dari meteorit Estonia, yang jatuh sekitar tahun 1500 SM dan hancur berkeping-keping.
Pisau Inuit dan Dorset dari Greenland
Anda tahu apa yang akan sangat berguna di tempat-tempat Arktik seperti Alaska, Kanada Utara, dan Greenland? Pisau. Pisau batu akan sangat bermanfaat. Namun, pisau logam akan lebih baik. Dan bukan sembarang pisau, melainkan semacam pisau serbaguna, yang dapat menguliti hewan. Pisau juga harus bisa memotong segala sesuatu yang dapat digunakan penduduk untuk apa saja dan segala hal dalam kehidupan.
Ada meteorit besar yang jatuh dari langit dan mendarat di dekat Cape York, Greenland. Dan jika Anda berjalan kaki sejauh ratusan kilometer, Anda dapat memalu sepotong meteorit dan meleburnya menjadi pisau serbaguna.
Meskipun bukan benar-benar “senjata,” pisau yang terbuat dari meteorit Greenland pasti dapat menggorok leher. Orang-orang Dorset pasti tahu ini. Mereka adalah salah satu penduduk pertama di tempat-tempat terpencil, Arktik. Mereka adalah orang-orang pertama yang menemukan meteorit yang jatuh di Greenland sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Meteorit itu terpecah menjadi 3 bagian. Meteorit terbesar dari ketiganya, Ahnighito, — “The Tent” — berbobot 31 ton. Dijuluki “Meteorit Cape York” oleh penjelajah Eropa abad ke-18 hingga ke-19, orang-orang Dorset dan Inuit tampaknya menggunakan meteorit tersebut sebagai satu-satunya sumber logam selama berabad-abad. Penjelajah menemukan lebih dari 10.000 batu palu yang digunakan untuk memecah potongan-potongan Ahnighito.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News: https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Source | : | Grunge |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR