Nationalgeographic.co.id—Saat kita berpikir tentang dinosaurus, nama-nama besar seperti Tyrannosaurus rex yang mengerikan, Triceratops dengan tanduk ikoniknya, atau Velociraptor yang lincah mungkin langsung terlintas di benak.
Periode Jura dan Kapur memang rumah bagi banyak raksasa prasejarah yang terkenal di seluruh dunia. Namun, di antara para bintang fosil ini, tersembunyi makhluk-makhluk yang jauh lebih tidak biasa, yang penampilan dan ciri-cirinya bisa membuat para ilmuwan sekalipun mengernyitkan dahi keheranan.
Mereka mungkin tidak sepopuler sepupu mereka yang lebih terkenal, tetapi kelima dinosaurus berikut ini membuktikan bahwa evolusi memiliki imajinasi yang luar biasa luas, menciptakan bentuk-bentuk kehidupan yang sungguh membingungkan dan menakjubkan.
Mari kita selami dunia prasejarah yang aneh dan temukan lima dinosaurus paling membingungkan yang pernah dijelajahi para paleontolog, seperti dilansir laman Montreal Science Centre:
1. Gigantoraptor erlianensis: Raksasa Berbulu yang Misterius
Nama Gigantoraptor (secara harfiah berarti "pencuri raksasa") sudah cukup menggugah rasa penasaran, tetapi kenyataannya jauh lebih menakjubkan sekaligus aneh.
Dinosaurus ini adalah perwakilan terbesar yang pernah ditemukan dari kelompok oviraptorosauria, sekelompok dinosaurus theropoda yang memiliki banyak kemiripan dengan burung, termasuk paruh dan kemungkinan besar bulu.
Yang membuatnya begitu membingungkan adalah ukurannya yang luar biasa untuk kelompok ini. Bayangkan, seekor oviraptorosaur yang panjangnya hampir mencapai 9 meter dan beratnya diperkirakan lebih dari 2 ton!
Ukuran ini menempatkannya sejajar dengan dinosaurus predator puncak seperti Tyrannosaurus rex dalam hal massa tubuh, meskipun Gigantoraptor adalah herbivora atau omnivora (para ilmuwan masih memperdebatkan diet pastinya).
Ciri fisiknya semakin menambah keanehan; ia memiliki mulut menyerupai paruh burung yang kokoh tanpa gigi sedikit pun, serta cakar yang besar dan kuat pada kaki depan dan belakangnya.
Baca Juga: Mungkinkah Embrio Dinosaurus Berusia 70 Juta Tahun Akhirnya akan Lahir?
Meskipun bukti fosil langsung belum sepenuhnya mengkonfirmasi keberadaan bulu di seluruh tubuhnya, para ilmuwan sangat menduga bahwa tubuhnya ditutupi bulu, setidaknya sebagian, mengingat kekerabatannya yang dekat dengan burung.
Misteri seputar Gigantoraptor semakin dalam karena hingga saat ini, hanya satu spesimen fosil yang pernah ditemukan. Penemuan-penemuan di masa depan sangat krusial untuk mengungkap lebih banyak tentang raksasa berbulu yang membingungkan ini.
2. Nigersaurus taqueti: Sang Pemotong Rumput dengan Ratusan Gigi Cadangan
Bayangkan seekor dinosaurus herbivora yang ukurannya sebanding dengan gajah Afrika modern, menjelajahi padang rumput di wilayah yang kini menjadi Gurun Sahara, lebih dari 100 juta tahun yang lalu.
Itu adalah Nigersaurus. Termasuk dalam kelompok sauropoda yang secara umum dikenal karena leher dan ekornya yang panjang, Nigersaurus adalah anggota yang relatif lebih kecil.
Namun, yang membuatnya benar-benar unik dan bahkan tampak seperti makhluk dari planet lain adalah struktur mulutnya.
Rahangnya luar biasa lebar, bahkan lebih lebar dari tengkoraknya sendiri, memberikan tampilan seperti "kepala penyedot debu" yang sangat efisien untuk merumput di dekat tanah.
Namun keanehan terbesar terletak pada arsenal giginya. Nigersaurus memiliki apa yang disebut sebagai "baterai gigi" yang paling ekstrem yang pernah ditemukan pada dinosaurus mana pun.
Setiap gigi dewasa yang aktif di rahangnya didukung oleh tumpukan hingga sembilan gigi pengganti yang siap naik ke permukaan segera setelah gigi di atasnya aus. Ini berarti pada satu waktu, rahang Nigersaurus yang lebar itu bisa menampung total hingga lima ratus gigi individual!
Sistem penggantian gigi yang luar biasa ini memungkinkannya untuk terus-menerus mengikis vegetasi kasar tanpa khawatir giginya menjadi tumpul, menjadikannya mesin perumput yang tak terhentikan di ekosistem purba tersebut.
Baca Juga: 3 Dekade Kita 'Dikelabui' Jurassic Park, Ternyata Seperti Ini Suara Asli Dinosaurus
3. Dracorex hogwartsia: Antara Raja Naga Hogwarts atau Pachycephalosaurus Remaja?
Sudah dari namanya saja, Dracorex hogwartsia, dinosaurus ini menonjol. Nama genusnya, Dracorex, adalah bahasa Latin untuk "Raja Naga," dan nama spesiesnya, hogwartsia, diberikan sebagai penghormatan langsung kepada Sekolah Sihir Hogwarts dari kisah Harry Potter karya J.K. Rowling.
Dan penampilannya? Sungguh pas dengan namanya yang magis! Tengkoraknya dihiasi dengan serangkaian tulang kecil yang menonjol keluar, menyerupai mahkota berduri atau janggut naga yang mengesankan. Tonjolan-tonjolan tulang ini mungkin berfungsi sebagai bentuk pertahanan diri atau digunakan dalam ritual sosial antar sesama Dracorex, mirip cara kambing menggunakan tanduk mereka.
Namun, di balik penampilannya yang fantastis, Dracorex adalah subjek perdebatan ilmiah yang menarik. Beberapa paleontolog terkemuka berpendapat bahwa Dracorex bukanlah genus yang berbeda sama sekali, melainkan hanya tahap remaja dari dinosaurus lain yang lebih terkenal di kelompok pachycephalosaur, yaitu Pachycephalosaurus.
Pachycephalosaurus dewasa dikenal memiliki tengkorak yang sangat tebal dan berkubah di bagian atas, disertai dengan tonjolan-tonjolan tulang di bagian belakang tengkorak – sementara Dracorex hanya memiliki duri tanpa kubah tersebut.
Apakah hilangnya kubah pada Dracorex hanya mencerminkan perbedaan usia? Hingga saat ini, perdebatan ini masih berlanjut di kalangan para ilmuwan, membuat identitas sejati "Raja Naga Hogwarts" ini tetap menjadi misteri.
4. Parasaurolophus walkeri: Sang Pemilik Jambul Resonansi
Jika berbicara tentang dinosaurus dengan hiasan kepala yang tidak biasa, Parasaurolophus adalah salah satu yang paling ikonik. Dinosaurus herbivora berparuh bebek ini, yang termasuk dalam kelompok hadrosaurid, berkeliaran di Amerika Utara selama periode Kapur Akhir.
Sulit sekali untuk mengabaikannya, terutama berkat jambul kranialnya yang panjang, melengkung, dan berongga yang menjulur ke belakang dari tengkoraknya seperti tabung raksasa. Jambul ini sungguh besar; jika diukur bersama dengan tengkoraknya, panjang totalnya bisa mencapai antara 1,6 dan 2 meter!
Baca Juga: Sains: Mengapa Dinosaurus Tidak Pernah Berevolusi Kembali Setelah Punah?
Fungsi pasti dari struktur aneh ini masih menjadi topik penelitian yang intens. Teori yang paling populer menunjukkan bahwa jambul ini berfungsi sebagai ruang resonansi yang kuat, memungkinkan Parasaurolophus menghasilkan suara-suara kompleks untuk berkomunikasi dengan sesama jenisnya, mungkin untuk memperingatkan predator, menarik pasangan, atau menjaga kohesi kawanan.
Kemungkinan lain adalah jambul ini membantu mengatur suhu tubuhnya, atau bahkan berfungsi sebagai indikator visual kesehatan atau status dalam kelompok untuk menarik perhatian lawan jenis. Sangat mungkin bahwa jambul yang luar biasa ini menjalankan beberapa fungsi sekaligus, menjadikannya salah satu contoh paling menarik dari adaptasi morfologis pada dinosaurus.
5. Amargasaurus cazaui: Inspirasi Duri Pokemon
Terakhir dalam daftar kita adalah Amargasaurus, sauropoda herbivora berkaki empat yang mungkin tidak sebesar sepupu sauropoda lainnya, tetapi memiliki cara yang unik untuk menarik perhatian, atau lebih tepatnya, mengintimidasi para predator.
Ciri yang paling mencolok pada Amargasaurus adalah dua baris paralel duri neural yang sangat panjang dan menonjol, yang memanjang di sepanjang leher dan punggungnya.
Duri-duri ini mungkin dilapisi kulit atau bahkan tanduk, menciptakan layar duri yang mengesankan. Duri terpanjang terletak di bagian leher, perlahan mengecil saat bergerak ke belakang hingga menjadi relatif pendek di atas ekornya.
Meskipun fungsi pastinya juga masih diperdebatkan (mungkin sebagai pertahanan, layar visual, atau bahkan untuk mendukung layar kulit atau layar termoregulasi), penampilannya yang mencolok tidak diragukan lagi membuatnya mudah dikenali.
Bagi para penggemar budaya populer modern, penampilan Amargasaurus mungkin terasa sedikit familiar. Dinosaurus berduri ini secara luas diakui sebagai inspirasi utama di balik desain dua karakter Pokémon tipe Es/Naga: Amagara dan evolusinya, Dramara, membuktikan bahwa bahkan dinosaurus paling aneh dari masa lalu pun dapat meninggalkan jejak dalam imajinasi masa kini.
Dari raksasa berbulu dengan paruh, pemotong rumput dengan ratusan gigi, raja naga Hogwarts yang misterius, hingga pemilik jambul resonansi dan dinosaurus berduri yang menginspirasi karakter fiksi – kelima dinosaurus ini hanyalah secuil bukti betapa luar biasanya keragaman kehidupan di era Mesozoikum.
Penemuan fosil-fosil baru terus memperkaya pemahaman kita tentang makhluk-makhluk purba ini, mengungkapkan bahwa dunia dinosaurus jauh lebih aneh, kompleks, dan menakjubkan daripada yang mungkin kita bayangkan.
Mereka mengingatkan kita bahwa sejarah kehidupan di Bumi penuh dengan eksperimen evolusioner yang berani dan bentuk-bentuk yang melampaui batas imajinasi.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan pengetahuan yang mendalam.
KOMENTAR