Ia berharap, "Dengan memberikan pengetahuan yang mendalam kepada anak-anak sejak duduk di bangku sekolah dasar, harapannya kita akan memiliki generasi masa depan yang lebih ramah konservasi, tangguh dalam menghadapi tantangan yang jauh lebih besar, serta dapat mengedepankan prinsip-prinsip berkelanjutan sesuai dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs."
Buku "Mengenal Gajah Sumatra" dirancang sebagai "Buku Pendamping Teks Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Berbasis Lingkungan". Ditulis dengan cara informatif dan mudah dipahami, buku ini membahas karakteristik, habitat, perilaku, sejarah, dan peran penting gajah sumatra, khususnya di Lanskap Padang Sugihan.
Dilengkapi ilustrasi menarik, lembar aktivitas siswa, dan galeri potret kehidupan gajah, buku ini diharapkan tidak hanya menambah wawasan tetapi juga mengembangkan pemahaman siswa dan menumbuhkan rasa cinta terhadap gajah sumatra.
Plh. Kepala Seksi KSDAE dan Perubahan Iklim Dinas Kehutanan Sumatera Selatan, Bapak Silvan A. Rahmana, S.Hut., M.Si., menekankan pentingnya mengintegrasikan pendidikan konservasi dengan nilai-nilai kearifan lokal.
"Buku ini diharapkan dapat membekali siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) terutama yang berada di kelas IV, V, dan VI tentang pentingnya menjaga gajah sumatra dan habitatnya, terutama yang hidup di sekitar mereka," ujarnya.
Camat Air Sugihan, Bapak Ardhiles Siahaan, S.IP., mengapresiasi program ini dan berharap para guru yang mengikuti pelatihan dapat menjadi agen penyebar informasi dan pemahaman tentang gajah sumatra bagi siswa di sekolah masing-masing.
Senada, Kepala SD Negeri 1 Desa Srijaya Baru, Ibu Cak Mudilah, S.Pd., menyambut baik buku ini, "Harapannya, akan tumbuh rasa cinta dan sayang terhadap gajah sumatra, sehingga akhirnya gajah sumatra dapat diterima sebagai bagian dari kehidupan mereka dalam sebuah ekosistem yang harmonis dan berkelanjutan."
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
KOMENTAR