Dimulai pada tahun 2002, firma perjalanan Bluefish yang berkantor pusat di Los Angeles juga menyelenggarakan penyelaman Titanic. Bluefish hanya membawa 8 orang selama empat tahun berikutnya. Pada tahun 2012, perusahaan tersebut mulai menerima pemesanan lagi dengan harga tiket AS$59.680 (setara 990 juta rupiah).
Blue Marble yang berkantor pusat di London menjual tiket seharga AS$105.129 (setara 1,74 miliar rupiah) per orang pada 2019. “Harga itu merupakan nilai yang disesuaikan dari tiket kelas satu pada saat tenggelamnya Titanic,” ungkap Yang. Blue Marble bermitra dengan OceanGate Expeditions—perusahaan yang sama yang kapalnya hilang pada hari Minggu—untuk menyelenggarakan tur tersebut.
OceanGate menyelenggarakan ekspedisi yang sukses pada tahun 2021 dan 2022 dan telah merencanakan 18 penyelaman hingga tahun 2023.
Melindungi Titanic
Namun, apa dampak tur-tur ini terhadap sisa-sisa kapal berusia 111 tahun itu?
Titanic rusak parah setelah menghantam dasar laut, dan perlahan-lahan, bakteri pemakan zat besi memakan apa yang tersisa. Kurang dari satu dekade setelah bangkai kapal ditemukan, kerusakan cepat mulai terlihat. Pada tahun 2019, penyelaman mengonfirmasi sebagian besar kapal runtuh.
Saat ini, lokasi di sekitarnya dipenuhi sampah, termasuk botol bir dan soda. Ada pemberat, rantai, dan jaring kargo dari upaya penyelamatan. Pengunjung juga mengotori area tersebut dengan plakat dan tugu peringatan. Pada tahun 2001, sepasang suami istri bahkan menikah di dalam kapal selam yang berada di haluan Titanic.
Meskipun kapal selam tidak bermaksud menyentuh bangkai kapal, kapal tersebut tetap dapat merusak kapal lebih lanjut. Satu ekspedisi dilaporkan menabrak Titanic dan menghilangkan informasi tentang kerusakan yang ditimbulkannya.
Upaya untuk melindungi bangkai kapal tersebut masih terus dilakukan. Sisa-sisa Titanic berada di perairan internasional. Karena itu, bangkai kapal tersebut memenuhi syarat untuk mendapatkan perlindungan dasar berdasarkan Konvensi UNESCO tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air. Perlindungan terhadap bangkai Titanic pun diberikan pada tahun 2012.
Pada tahun 2020, Inggris dan Amerika Serikat sepakat untuk bekerja sama dalam memberikan atau menolak izin bagi orang yang memasuki dan mengambil artefak dari situs tersebut.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR