Dalam sebuah wawancara tahun 2023 dengan Tiziana Campisi dari Vatican News, Kardinal Robert Francis Prevost saat itu berbicara tentang pentingnya semboyan ini. “Seperti yang dapat dilihat dari semboyan episkopal saya, kesatuan dan persekutuan benar-benar merupakan bagian dari karisma Ordo Santo Agustinus. Dan juga cara saya bertindak dan berpikir,” katanya.
“Saya percaya sangat penting untuk mempromosikan persekutuan di Gereja. Dan kita tahu betul bahwa persekutuan, partisipasi, dan misi adalah tiga kata kunci Sinode. Jadi, sebagai seorang Agustinian, bagi saya mempromosikan kesatuan dan persekutuan adalah hal yang mendasar.”
Lambang kebesaran (coat of arms) Paus Leo XIV memberikan gambaran yang jelas tentang akar Agustiniannya. Juga tentang nilai-nilai yang ingin ia promosikan selama masa kepausannya, khususnya persatuan dan persekutuan dalam Gereja.
Gambar perisai dalam lambang tersebut terbagi secara diagonal menjadi dua bagian. Bagian atas memiliki latar belakang biru dengan bunga lili putih.
Bagian bawah perisai memiliki latar belakang terang dan menampilkan gambar yang mengingatkan pada Ordo Santo Agustinus: sebuah buku tertutup dengan hati yang tertusuk anak panah.
Ini adalah referensi langsung ke pengalaman pertobatan Santo Agustinus sendiri. Santo Agustinus menggambarkan perjumpaan pribadinya dengan Sabda Tuhan menggunakan frasa: “Vulnerasti cor meum verbo tuo” - “Engkau telah menusuk hatiku dengan Sabda-Mu.”
Refleksi Santo Augustinus tentang Mazmur 127 menyoroti landasan teologis gagasan ini. “Kristus - kepala dan tubuh - adalah satu manusia tunggal. Dan apakah tubuh Kristus? Gereja-Nya,” tulis Augustinus.
Ia kemudian menambahkan, “Meskipun kita orang Kristen berjumlah banyak, dalam satu Kristus kita adalah satu. Kita banyak dan kita adalah satu - karena kita bersatu dengan-Nya, dan jika Kepala kita ada di surga, para anggota akan mengikutinya.”
Seruan untuk menghentikan perang
Paus Leo XIV muncul di loggia (balkon) Basilika Santo Petrus untuk pidato pertamanya tentang Ratu Surga pada 11 Mei. Di hadapan umat beriman, ia menggemakan seruan perdamaian dari pendahulunya, Paus Fransiskus.
Baca Juga: Monsinyur Antonius S. Bunjamin: Paus Leo XIV 'Kembaran' Paus Fransiskus
Source | : | Vatican News |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR