Nationalgeographic.co.id—Beberapa dinosaurus berjalan dengan dua kaki (bipedal), sementara lainnya berjalan dengan empat kaki (quadrupedal). Kelompok dinosaurus bipedal banyak ditemukan pada dinosaurus karnivora seperti T.rex, namun beberapa herbivora seperti Velociraptor juga bipedal.
Sementara itu, dinosaurus quadrupedal, seperti sauropoda (Brachiosaurus, Brontosaurus), sebagian besar merupakan herbivora dan sering kali berukuran sangat besar.
Meski jenis dinosaurus yang berjalan dengan dua kaki dan empat kaki biasanya ada pada kelompok yang berbeda, namun ada juga jenis dinosaurus yang sama yang mulanya berjalan dengan empat kaki, kemudian saat dewasa berjalan dengan dua kaki.
Beberapa spesies diperkirakan dapat beralih dari merangkak ke berjalan tegak seiring bertambahnya usia dan semuanya adalah dinosaurus. Jenis dinosaurus terbaru yang masuk dalam kelompok ini adalah seekor sauropoda bernama Mussaurus patagonicus, dilansir laman National Geographic.
Ketika Mussaurus menetas, ukurannya cukup kecil sehingga muat diletakkan di dalam tangan manusia. Ia mendapat nama genus yang berarti "kadal tikus". Namun, setelah delapan tahun, berat makhluk ini akan dapat mencapai lebih dari satu ton.
Perubahan dramatis dalam ukuran dan bentuk tubuhnya ini membawa serta perubahan dalam cara hewan ini bergerak. Hal ini diungkap oleh para ilmuwan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada Mei 2019 lalu di jurnal Scientific Reports.
Dengan menggunakan serangkaian fosil yang hampir lengkap yang menggambarkan tiga tahap utama kehidupan, para ilmuwan mampu membuat model 3-D interaktif dari dinosaurus Jurassic awal ini dan mencari tahu di mana pusat massa tubuhnya saat ia menua.
Di awal kehidupannya, kepala dan leher hewan yang besar ini akan memiringkan tubuhnya ke depan dengan dukungan lengan bawah yang berkembang dengan baik.
Namun saat ekornya tumbuh, pusat gravitasi akan bergeser ke daerah panggul, menarik hewan tersebut ke atas hingga ke posisi yang memungkinkannya berjalan dengan dua kaki.
"Kami tidak tahu apakah pola ini berlaku untuk semua sauropoda," kata pemimpin studi Alejandro Otero, seorang paleontolog di Museum La Plata di Argentina. "Namun fakta bahwa kelompok hewan ini mengubah gerakan mereka dengan cara yang sangat mirip dengan manusia sungguh menarik."
Dinosaurus yang mengalami perubahan cara gerak
Baca Juga: Studi Ungkap Dampak Asteroid Chicxulub Tidak Begitu Mematikan bagi Dinosaurus
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR