Salah satu hal yang membuat penelitian tentang hewan-hewan punah begitu sulit adalah karena para ilmuwan biasanya hanya bisa melihat cuplikan kecil dari kehidupan setiap makhluk. Sering kali, cuplikan itu tidak mencakup anak yang baru menetas atau individu muda, yang ukurannya lebih kecil dan lebih sulit menjadi fosil.
"Hanya sedikit dinosaurus yang memiliki rangkaian fosil lengkap dari telur atau bayi hingga dewasa, dan Mussaurus kini menjadi salah satunya. Hal ini membuka berbagai pertanyaan baru yang menarik dan sebelumnya tidak mungkin terjawab 20 tahun lalu," kata rekan penulis studi John Hutchinson, seorang profesor biomekanik evolusi di Royal Veterinary College di London University.
Misalnya, butuh waktu lebih dari setengah abad untuk mengumpulkan kumpulan fosil yang menjadi dasar penelitian saat ini. Para ilmuwan menyebutnya sebagai rangkaian ontogenetik, dan rangkaian ini sangat berharga.
"Kita biasanya membayangkan setiap spesies dinosaurus sebagai satu makhluk yang utuh dan seragam, padahal seperti hewan lainnya, mereka memiliki tahapan pertumbuhan yang berbeda-beda. Hanya saja, kita jarang bisa melihat tahapan itu karena fosil dinosaurus sangat langka," kata Shaena Montanari, seorang paleontolog dan AAAS Science and Technology Policy Fellow yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Mussaurus hanyalah satu cabang dalam pohon keluarga dinosaurus yang kemungkinan mengalami perubahan cara bergerak seiring pertambahan usia.
"Beberapa dinosaurus diduga juga mengalami hal serupa, termasuk Maiasaura, Iguanodon, Psittacosaurus, Dryosaurus, dan Massospondylus," ujar Kimi Chapelle, kandidat Ph.D. yang meneliti perubahan cara bergerak pada dinosaurus di University of the Witwatersrand, Afrika Selatan.
Lebih dari itu, beberapa spesies justru menunjukkan perubahan ke arah sebaliknya yakni dari berjalan dengan dua kaki menjadi berjalan dengan empat kaki, ujar Chapelle, yang tidak terlibat dalam studi terbaru ini. Kecenderungan untuk beralih gaya berjalan ini bahkan tercermin dalam evolusi dinosaurus.
Chapelle menambahkan, "Dinosaurus purba berjalan dengan dua kaki, tetapi kemampuan berjalan dengan empat kaki berkembang secara independen di dua garis keturunan utama."
Salah satunya adalah cabang Ornithischia, yang melahirkan banyak dinosaurus berkaki empat yang terkenal, seperti Triceratops, Stegosaurus, dan Ankylosaurus.
Meski pola perubahan ini umum di kalangan dinosaurus, para ilmuwan justru sangat kesulitan menemukan contoh perilaku serupa pada hewan yang masih hidup.
"Manusia ternyata menjadi contoh terbaik, dan mungkin satu-satunya yang benar-benar dikenal luas," kata Andrew Cuff, penulis bersama studi ini dan peneliti postdoktoral di Royal Veterinary College, University of London. "Ini sangat jarang terjadi, itulah mengapa sangat menarik melihatnya muncul dalam catatan fosil spesies ini."
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR