“Ini mirip dengan ikatan antara ibu dan anak, hanya saja anjing membentuk ikatan ini dengan manusia. Ikatan ini menjadi dasar dari semua hubungan sosial antara anjing dan manusia,” kata Turcsán, yang tidak terlibat dalam ulasan baru tersebut.
Seperti halnya orang tua terhadap anak, pemilik hewan peliharaan memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku anjingnya.
Sebagai contoh, kata Turcsán, “kalau ada truk besar melintas dengan suara keras, anjing akan menoleh ke pemiliknya. Kalau pemiliknya tenang, anjing akan belajar untuk tidak takut.”
Turcsán juga menyarankan agar pemilik memanfaatkan rasa percaya dari anjing untuk mengurangi ketakutan mereka, misalnya dengan membiasakan anak anjing terhadap suara keras seperti kembang api dalam lingkungan yang aman.
Membantu Memahami Anjing
Yana Bender berharap studinya bisa membantu orang memahami anjing dengan lebih baik, terutama anjing-anjing yang menjalankan peran penting bagi keselamatan publik seperti anjing pelacak, anjing polisi, dan anjing layanan.
Pada akhirnya, menurut Bender, satu pertanyaan penting yang perlu diajukan oleh para pemilik anjing yang ingin mempererat hubungan dengan peliharaannya adalah: “Bagaimana saya sebaiknya memperlakukan mereka agar mereka bisa menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri?”
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR