Nationalgeographic.co.id—Para peneliti telah mengusulkan lokasi mengejutkan yang mereka yakini merupakan tempat kelahiran dinosaurus. Mereka menentukan tempat kelahiran dinosaurus itu berdasarkan lokasi fosil-fosil tertua dinosaurus yang diketahui saat ini, hubungan evolusi di antara bentuk-bentuk awal ini, dan geografi Bumi selama Periode Triasik.
Lokasi ini mencakup wilayah gurun Sahara modern dan hutan hujan Amazon, yang kini dipisahkan oleh ribuan kilometer dan lautan berkat proses geologi yang disebut lempeng tektonik.
"Ketika dinosaurus pertama kali muncul dalam catatan fosil, semua benua di Bumi merupakan bagian dari superbenua raksasa Pangaea. Dinosaurus muncul di bagian selatan daratan ini, yang dikenal sebagai Gondwana," kata Joel Heath, mahasiswa doktoral paleontologi di University College London dan Natural History Museum di London serta penulis utama studi yang terbit di jurnal Current Biology pada awal 2025.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa mereka kemungkinan berasal dari wilayah lintang rendah Gondwana dekat khatulistiwa, wilayah yang saat ini meliputi Amerika Selatan bagian utara dan Afrika bagian utara," tambah Heath.
Fosil dinosaurus paling awal yang diketahui berasal dari sekitar 230 juta tahun yang lalu, termasuk Eoraptor dan Herrerasaurus dari Argentina, Saturnalia dari Brasil bagian selatan, dan Mbiresaurus dari Zimbabwe.
Meskipun memiliki ciri-ciri tertentu yang mendefinisikan mereka sebagai dinosaurus, fosil-fosil itu memiliki cukup banyak perbedaan yang menunjukkan bahwa jutaan tahun evolusi dinosaurus telah terjadi.
"Meskipun penelitian sebelumnya berfokus pada Amerika Selatan bagian selatan dan Afrika bagian selatan sebagai daerah asal dinosaurus, berdasarkan tempat fosil mereka pertama kali muncul, kami berpendapat bahwa kesenjangan yang signifikan dalam catatan fosil - khususnya di wilayah yang saat ini meliputi gurun Sahara dan hutan hujan Amazon - mungkin berpotensi mengungkap tempat tinggal dinosaurus paling awal," kata Heath seperti dilansir Reuters.
Para peneliti mengatakan dinosaurus mungkin muncul sekitar 245-230 juta tahun lalu, ketika wilayah khatulistiwa ini sangat panas dan kering. "Kemungkinan besar termasuk gurun, habitat seperti sabana, dan mungkin daerah hutan yang rentan terhadap kebakaran hutan musiman. Sebelumnya, diyakini bahwa dinosaurus tidak ada di lingkungan yang keras ini," kata Heath.
Fosil dari masa dan wilayah ini langka. Ini mungkin karena kondisinya tidak ideal untuk mengawetkan sisa-sisa hewan darat atau karena bebatuan yang mengandung fosil ini belum ditemukan, kata Heath.
Wilayah seperti Amazon dan Sahara juga sulit dijelajahi oleh ahli paleontologi karena hutannya yang lebat, gurun yang luas, dan tantangan logistik.
Dinosaurus berevolusi dari reptil yang lebih primitif setelah peristiwa kepunahan massal terbesar di Bumi yang disebabkan oleh vulkanisme ekstrem pada akhir Periode Permian sekitar 252 juta tahun yang lalu.
"Dinosaurus unik karena memiliki ciri-ciri tertentu pada kerangkanya. Mereka berdiri tegak, dengan kaki lurus di bawah tubuh mereka, seperti pilar, yang membantu mereka berjalan dan berlari dengan efisien. Mereka juga memiliki pinggul khusus yang membuat mereka berbeda dari reptil lainnya," kata Heath, seraya mencatat bahwa reptil lainnya memiliki kaki yang melebar.
Baca Juga: Apakah Burung Keturunan Dinosaurus? Ini Jawaban Ahli Paleobiologi
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR