Batu jamur Maya menjadi saksi efek halusinogen zat lain. Misalnya jamur ajaib (Psilocybe cubensis), yang dikenal oleh suku Maya sebagai k’aizalaj okox. Jamur ini dikonsumsi sebelum pertempuran atau selama ritual keagamaan.
Dipersembahkan kepada para dewa
Vas yang mengandung jejak nikotin digali di dekat pemandian keringat (sweet bath). Hal ini menunjukkan bahwa vas tersebut terkait dengan praktik dan ritual penyembuhan. Bagi suku Maya, dunia adalah entitas spiritual homogen tanpa perbedaan antara yang bernyawa dan yang tidak bernyawa. Bangunan dapat membahayakan penghuninya jika tidak dipuaskan dengan persembahan seperti vas ini. Pemandian keringat (sweat bath) dalam budaya Maya dikaitkan dengan dewa kebidanan dan digunakan untuk prosedur persalinan terapeutik dan ritual. Beberapa vas yang ditemukan juga berisi bilah obsidian, yang dapat digunakan untuk memotong tali pusar.
Mazariegos berharap bahwa temuan tersebut akan mendorong penelitian lebih lanjut tentang penggunaan tembakau cair Mesoamerika. Terutama di wilayah Pantai Pasifik, yang terlalu sering diabaikan demi situs Maya yang lebih terkenal.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR