Nationalgeographic.co.id—Seberapa sulitkah untuk mengetahui bagaimana dinosaurus mengasuh anak-anak mereka? Nah, pertimbangkan ini: hingga tahun 1920-an, para ilmuwan bahkan tidak yakin apakah dinosaurus bertelur (seperti reptil dan burung modern). Atau apakah dinosaurus melahirkan bayi (seperti mamalia).
Berkat beberapa penemuan telur dinosaurus yang spektakuler, kita mendapatkan jawabannya. Tetapi bukti perilaku membesarkan anak lebih sulit dipahami.
Satu hal yang jelas: berbagai jenis dinosaurus memiliki pola pengasuhan anak yang berbeda.
Bayi hewan modern seperti zebra dan rusa yang lahir dengan kemampuan berjalan dan berlari. Kemampuan itu memungkinkan mereka untuk tetap dekat dengan kawanan dan menghindari predator.
Orang mungkin akan berharap bahwa telur sauropoda dan titanosaurus besar menghasilkan tukik yang “siap berlari”. Burung modern merawat bayi mereka yang baru lahir di sarang yang disiapkan secara khusus. Jadi, setidaknya beberapa dinosaurus berbulu pasti melakukan hal yang sama. Tidak harus di atas pohon, tetapi di tempat bersalin yang ditandai dengan jelas.
Apa yang dapat diceritakan telur dinosaurus kepada kita tentang keluarga dinosaurus?
Ada satu perbedaan utama antara mamalia vivipar (melahirkan hidup) dan reptil ovipar (bertelur). Mamalia vivipar hanya dapat melahirkan sejumlah bayi hidup yang terbatas pada satu waktu. Satu untuk hewan besar seperti gajah. Dan tujuh atau delapan pada satu waktu untuk hewan yang lebih kecil seperti kucing dan babi. Sedangkan reptil ovipar berpotensi bertelur hingga puluhan telur dalam sekali bertelur.
Seekor Seismosaurus betina, misalnya, mungkin bertelur sebanyak 20 atau 30 telur pada satu waktu. Mengapa dinosaurus bertelur begitu banyak? Sebagai aturan umum, hewan tertentu hanya akan menghasilkan anak sebanyak yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies tersebut.
Ada fakta mengerikan terkait sekumpulan 20 atau 30 bayi Stegosaurus yang baru menetas. Sebagian besar akan segera dilahap oleh tyrannosaurus dan raptor yang berkerumun. Karena jumlah telurnya banyak, maka ada cukup banyak yang selamat untuk tumbuh menjadi dewasa. Maka, kelangsungan garis keturunan Stegosaurus pun lebih terjamin. Banyak reptil modern, termasuk kura-kura, meninggalkan telur mereka tanpa pengawasan setelah bertelur. Jadi, kemungkinan besar banyak dinosaurus juga melakukannya.
Selama beberapa dekade, ahli paleontologi berasumsi bahwa semua dinosaurus menggunakan strategi jatuhkan telur dan lari. Dan bahwa semua tukik dibiarkan berjuang (atau mati) di lingkungan yang tidak bersahabat. Asumsi itu berubah pada tahun 1970-an. Saat itu, Jack Horner menemukan tempat bersarang yang sangat luas dari dinosaurus berparuh bebek. “Dinosaurus itu diberi nama Maiasaura (bahasa Yunani untuk induk kadal yang baik),” tulis Bob Strauss di laman Thoughtco.
Ratusan Maisaura betina yang menghuni tempat ini bertelur masing-masing 30 atau 40 butir dalam kelompok melingkar. Egg Mountain, nama tempat ini sekarang, telah menghasilkan banyak fosil telur Maiasaura. Selain itu juga telur yang baru menetas, telur yang masih muda, dan telur yang sudah dewasa.
Baca Juga: Apa Saja yang Dimakan oleh Dinosaurus Puluhan Juta Tahun yang Lalu?
Source | : | ThoughtCo. |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR