Hubungan dengan burung
Maju ke sekitar 66 juta tahun. Para ilmuwan memperhatikan pada abad ke-19 bagaimana kerangka burung modern dan fosil dinosaurus mirip dalam banyak hal. Kesamaan pada tungkai dan kaki sangat mencolok. Akan tetapi, sebagian besar ilmuwan saat itu menganggap dinosaurus dan burung terlalu berbeda untuk bisa dianggap berkerabat dekat.
Kemudian, pada 1964, pakar dinosaurus John Ostrom menemukan fosil dinosaurus Deinonychus. Deinonychus memiliki mulut penuh gigi tajam dengan tepi bergerigi seperti pisau steak, kakinya ramping panjang dengan tiga jari yang diakhiri dengan cakar besar dan melengkung. Cakar besar di jari kaki kedua masing-masing. Deinonychus merupakan pemburu cepat. Hal ini tentu tidak sesuai dengan gagasan tradisional tentang dinosaurus yang lambat dan tidak terlalu aktif. Deinonychus hidup di Amerika Utara selama periode Cretaceous, sekitar 110 juta tahun yang lalu.
Untuk proyek penelitian lainnya di awal tahun 1970-an, Ostrom meneliti burung paling awal yang diketahui, Archaeopteryx. Archaeopteryx hidup 150 juta tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut Jerman. Archaeopteryx memiliki sayap berbulu dan tulang selangka, bersama dengan ciri-ciri seperti reptil. Termasuk rahang dengan gigi tajam, tangan dengan masing-masing tiga jari, dan ekor yang panjang.
Saat membandingkan burung purba ini dengan Deinonychus, Ostrom menyadari kerangka mereka memiliki banyak ciri khusus yang sama. Misalnya, keduanya memiliki lengan dan tangan yang luar biasa panjang, serta pergelangan tangan yang sangat fleksibel. Deinonychus memiliki tulang berongga dan leher berbentuk S.
Ostrom pun menunjukkan bahwa burung merupakan keturunan dari dinosaurus predator kecil yang mirip burung.
Dalam tiga dekade terakhir, ahli paleontologi menemukan banyak kerangka burung purba dan dinosaurus mirip burung di bebatuan Jurassic dan Cretaceous di Tiongkok. Anehnya, dinosaurus mirip burung, termasuk kerabat dekat Deinonychus, ditutupi bulu. Seperti burung yang hidup bersama mereka. Ahli paleontologi kini sepakat bahwa banyak, jika tidak semua, dinosaurus mempertahankan suhu tubuh tinggi yang konstan. Seperti yang dilakukan burung dan mamalia saat ini. Bulu membuat mereka tetap hangat.
Dinosaurus mirip burung tidak berhasil melewati peristiwa kepunahan 66 juta tahun yang lalu. Namun beberapa burung awal yang hidup bersama mereka berhasil. “Dan mereka berevolusi menjadi burung yang hidup saat ini,” kata Sues.
Bayangkan: untuk melihat dinosaurus, yang perlu Anda lakukan hanyalah melihat ke langit. “Sebagai seseorang yang telah lama mempelajari dinosaurus, saya senang mengetahui bahwa saya berbagi dunia dengan dinosaurus,” imbuh Sues.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR