Bangsa Romawi adalah teknisi ulung dalam sejarah dunia. Meskipun mungkin tidak terlihat seperti itu pada pandangan pertama, jalan raya sama mencerminkan kejeniusan dan kecerdikan Romawi. Sama seperti saluran air dan pemandian mereka yang terkenal.
Setiap jalan Romawi biasanya dimulai dengan surveyor yang menyalakan serangkaian suar yang mengarah ke arah yang ingin mereka bangun. Hal ini tidak dilakukan dengan presisi mutlak. Namun lebih dimaksudkan sebagai cara untuk memetakan secara kasar ke mana jalan akan mengarah.
Setelah semua suar terpasang, seorang teknisi biasanya dipanggil bersama groma andalannya. "Groma adalah alat yang digunakan untuk semua jenis proyek sipil yang dilakukan oleh bangsa Romawi," tulis Connor Brighton di laman World Atlas.
Groma terbuat dari tongkat setinggi satu meter. Dua papan kayu yang diletakkan secara horizontal untuk membentuk huruf "x" di bagian atasnya. Di ujung setiap papan kayu digantung seutas tali dengan pemberat di ujungnya, sehingga membentuk garis tegak lurus.
Orang Romawi menggunakan groma ini untuk menyesuaikan suar yang telah mereka pasang sebelumnya dengan benar. Ia akan memastikan bahwa dua garis tegak lurus sejajar dengan satu suar dan dua garis lainnya sejajar dengan suar berikutnya di depan. Jika tidak cocok, suar akan dipindahkan sesuai dengan itu.
“Jalan tol” antarnegara dalam sejarah dunia kuno
Setelah pekerjaan yang melelahkan untuk memasang semua mercusuar selesai, pembangunan jalan dapat benar-benar dimulai. Bangsa Romawi bersikeras bahwa setiap jalan raya harus cukup lebar. Tujuannya adalah mendukung pergerakan ribuan pasukan dan keausan terus-menerus dari kereta dan lalu lintas pejalan kaki lainnya.
Setiap jalan dimulai sebagai parit lebar dan secara bertahap diisi dengan lapisan dasar batu lepas yang dikemas rapat. Kemudian lapisan kayu gelondongan yang dipotong menjadi dua diletakkan untuk menopang. Kemudian akhirnya, lapisan batu ketiga ditambahkan di atasnya.
Semua jalan dibangun dengan sedikit lengkungan di bagian atas yang dirancang untuk mengarahkan air hujan ke sisi jalan. Hal ini berguna untuk mencegah terbentuknya genangan air selama cuaca buruk dan merusak jalan secara permanen. Genangan air juga berisiko membuat jalan tidak bisa digunakan.
Kehidupan seorang prajurit Romawi saat pembangunan jalan
Proses pembangunan yang sebenarnya merupakan pekerjaan yang sangat brutal dan melelahkan. Sebagian besar jalan, terutama di daerah yang kurang berkembang di Kekaisaran Romawi biasanya dibangun oleh Legiuner daripada pekerja kontrak atau budak.
Ketika bangsa Romawi masih dalam masa penaklukan dan ekspansi, pasukan Romawi akan membangun jalan dan bentuk infrastruktur lainnya saat mereka maju ke wilayah baru. Hal ini dapat memudahkan mereka menemukan jalan keluar dari wilayah musuh jika keadaan memburuk. Selain itu juga menyediakan jalur mudah untuk pasokan dan bala bantuan jika diperlukan.
Source | : | World Atlas |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR